Tangkapan layar Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam Launching Gelang untuk Penyandang Disabilitas Rungu dan Wicara (GRUWI) di Jakarta, Senin (3/7/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam rangka mengurangi potensi terjadi kecelakaan hingga pemerkosaan, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meluncurkan Gelang untuk Penyandang Disabilitas Rungu dan Wicara (Gruwi). Hal ini disebut Risma sebagai bagian dari kegalauannya karena banyaknya anak-anak tunawicara diperkosa.

Risma, dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (3/7), menjelaskan terciptanya inovasi alat bantu bagi penyandang disabilitas dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus pemerkosaan yang dilakukan terhadap para tunawicara dan tunarungu. Alasan lain di balik adanya alat inovasi ini adalah banyak penyandang tunawicara dan tunarungu yang menjadi korban kecelakaan seperti tertabrak atau terlindas kereta api.

Baca juga:  Apa Resolusi di 2023? Simak Enam Tips Ini Sebelum Kamu Membuatnya

Risma bercerita saat dirinya menjadi Wali Kota Surabaya, ada seorang anak muda berjalan di rel lalu terlindas kereta api. Padahal sudah diteriaki dan diingatkan oleh banyak orang bahwa akan ada kereta melintas.

Kala itu Risma mengetahui dari keluarga korban bahwa anak muda tersebut adalah penyandang tunarungu dan tunawicara sehingga tidak mengetahui adanya kereta api melintas meski sudah diingatkan. “Karena alasan itu yang kemudian membuat saya meminta staf untuk menciptakan alat untuk saudara-saudara kita yang tunawicara maupun tunarungu,” katanya.

Baca juga:  Bocah SD di Kubu Diperkosa Tetangga, Pelaku Ancam Buang Korban ke Jurang

Risma menjelaskan nantinya ketika penyandang tunawicara mengalami panik atas suatu kejadian, terdapat tombol pada GRUWI yang dapat ditekan tombol sehingga gelang ini mengeluarkan suara dengan bunyi meminta pertolongan.

Tak hanya itu, terdapat sensor gerak juga di dalam GRUWI sehingga ketika terdapat sesuatu yang membahayakan di sekitar penyandang tunarungu maka gelang ini akan menimbulkan getaran yang bisa dirasakan. “Untuk sensor gerak misal kalau ada kereta api atau apa di belakang dia dan dia tidak tahu itu akan ada sensor gerak lalu gelang akan bergetar sehingga bisa dirasakan,” ujar Risma.

Baca juga:  Air Tukad Badung Meluap, Pengayah Terjebak di Pura Taman Beji

Risma menuturkan GRUWI akan diberikan sebagai bantuan dari pemerintah namun akan diutamakan terlebih dahulu untuk penyandang disabilitas dari keluarga miskin.

Ia menambahkan, Kemensos saat ini berupaya untuk bisa memproduksi GRUWI dalam jumlah banyak sekaligus melengkapi fitur-fitur yang semakin mempermudah para penyandang disabilitas.

Fitur-fitur yang akan ditambahkan terutama untuk membantu para penyandang disabilitas karena mereka tidak mengerti cara meminta tolong dan sebagainya. “Kita ada data (penerima) namun ada yang kita dahulukan. Anak-anak muda dulu terutama karena dari sisi keamanan dan mobilitas,” ujar Risma. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN