Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Sedana Sukawati (Cok Ace) menghadiri Karya atma wedana (memukur) kolektif kembali digelar di Pasraman Santhi Yadnya, Banjar Tegalasih, Desa Batuagung, Jembrana. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Karya atma wedana (memukur) kolektif kembali digelar di Pasraman Santhi Yadnya, Banjar Tegalasih, Desa Batuagung, Jembrana. Karya memukur yang diselenggarakan Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kresnha Kepakisan (PSNKK) Kabupaten Jembrana ini secara gratis (tanpa biaya) dengan diikuti sekitar 205 pawilet (keluarga) secara umum di Kabupaten Jembrana.

Yadnya di Pasraman yang diinisiasi penglingsir Puri Beraban Jembrana, IGAK Suryawantara merupakan ke-14 kali digelar secara rutin sejak 2013 (pasraman berdiri). Sesuai dengan tujuan Yayasan Hindra yang dirintis bersama IGAA Ambarsari, pasraman Santhi Yadnya ini bertujuan membantu masyarakat Hindu khususnya yang melaksanakan kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial.

Karya Atma Wedana yang digelar hingga 6 Juli mendatang ini dihadiri Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Sedana Sukawati (Cok Ace), beserta Anggota DPR RI, IGN Kesuma Kelakan, Anggota DPD RI, Anak Agung Gede Agung, Anggota DPRD Provinsi Bali, IGAB Suryadana serta Bupati Jembrana, I Nengah Tamba dan Ketua Umum PSNKK, I Gusti Ngurah Agung Sudarsana. Hadir pula penglingsir Puri Keramas, I Gusti Agung Bagus Arta Wijaya.

Baca juga:  Desa Adat Beringkit Gelar Karya Nyekah Atma Wedana Mamukur Kinambulan

Wagub Bali menyampaikan dukungan serta apresiasi kegiatan yadnya kolektif yang digelar di Pasraman Santhi Yadnya tersebut dan sebagai salah satu bentuk implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Ketua PSNKK Jembrana, IGN Sumber Wijaya selaku Ketua Panitia mengatakan karya atma wedana memukur kolektif kali ini diikuti 205 keluarga yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Jembrana. 25 diantaranya merupakan semeton PSNKK Jembrana yang tersebar di 22 puri, jero dan dadia.

Selain itu juga dari siwa brahmana, pradewa lan semeton lain. Banten upakara dibuat di pasraman dengan 30 srathi dan pengayah. Selama pelaksanaan karya dipuput 5 sulinggih dan partisipasi dari sejumlah semeton puri. “Pelaksanaan Yadnya atma wedana di Pasraman Santhi Yadnya kali ini merupakan salah satu program kerja PNSKK. Sebelumnya PNSKK juga menggelar manusa yadnya, mepandes kolektif di sini. Dan kami mendapatkan support penuh dari Yayasan Hindra yang diinisiasi penglingsir Puri Beraban, IGAK Suryawantara,” ujarnya.

Baca juga:  Gubernur Bali Respons Positif Masukan Paiketan Krama Bali

Selain tempat yang representatif, juga didukung dengan fasilitas kesehatan dan pengamanan selama pelaksanaan karya.

Penglingsir Puri Beraban, IGAK Suryantara didampingi IGA Ayu Ambarsari mengatakan pasraman ini dibangun bertujuan membantu masyarakat Hindu khususnya yang melaksanakan kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial. Melalui Karya Yadnya kolektif seperti ini masyarakat jauh lebih ringan dari pembiayaan.

Selain pitra yadnya, sejumlah kegiatan keagamaan lain juga digelar seperti manusa yadnya (metatah massal) di samping juga Yoga. “Harapan kami ke depan pasraman ini lebih banyak lagi dimanfaatkan untuk pendidikan agama Hindu. Meningkatkan sradha dan bhakti umat sedharma,” ujarnya.

Baca juga:  Ringankan Beban Krama, Banjar Bun Gelar Atma Wedana dan Metatah Massal

Dengan tempat yang representatif ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara umum dan menggugah semeton lain untuk pelaksanaan yadnya secara kolektif seperti ini. Disamping pelaksanaan yadnya lebih nyaman dan khusuk, juga menumbuhkan semangat gotong royong, kekeluargaan dan kebersamaan umat. Sehingga semua biaya dan waktu pelaksanaan bisa ditekan.

Yadnya secara kolektif ini sebagai solusi menekan biaya dan waktu, di tengah kondisi tiap tahunnya biaya semakin meningkat. Pasraman dengan sejumlah fasilitas dan representatif ini dapat digunakan umum untuk kepentingan yadnya. “Kami mendorong penguatan umat Hindu, agar tidak jadi alasan upakara mahal, lalu pindah agama. Ini sebagai solusi meringankan biaya dan menghemat waktu,” pungkasnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN