Sejumlah pisau bergagang ukir dipamerkan di areal PKB, Gedung Ksirarnawa, Denpasar. (BP/sinta)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pameran Bali Bangkit yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Denpasar ramai dikunjungi saat pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB). Bahkan, jumlah pegunjungnya mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah seorang perajin pisau bergagang ukiran yang mengikuti Pameran Bali Bangkit, Sintya, mengakui usahanya mengalami peningkatan penjualan di tengah pelaksanaan PKB. “Usaha saya mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Dan kenaikannya kalau sampai saat ini sudah sekitar 20 persen,” ungkapnya.

Baca juga:  Pangdam Ingatkan Nakes Beri Pelayanan dengan Hati

Ditemui di stand-nya, Rabu (5/7), Sintya mengatakan selama lebih dari 2 minggu berjualan sudah meraup omzet sekitar Rp30 juta.

Sintya mengatakan jika pisau untuk memotong janur (metuasan) yang paling banyak diminati. “Paling diminati sama masyarakat itu pisau metuasan yang harganya Rp50.000. Pokoknya di bawah Rp 100.000 pasti laris,” jelas Sintya.

Harga pisau yang dipamerkan mulai dari Rp 50.000 hingga Rp250.000 untuk Pisau Penuasan. Sedangkan yang paling mahal adalah Pisau Seselet dengan harga Rp 2.000.000.

Baca juga:  Dihadapan Bendesa, Koster Berjanji Bangun Bangli Sebagai Wilayah Konservasi

Ia mengatakan Pisau Seselet ini sedang naik daun. “Pisau Seselet ini merupakan pisau yang sedang tren di tahun ini karena terdapat ukiran patung di gagang dan di sarungnya, sehingga sangat cantik,” jelasnya.

Sintya mengatakan jika dirinya sudah turun temurun memproduksi pisau karena keturunan Pande. Dirinya mulai lebih aktif sejak 2013. (Sinta/balipost)

BAGIKAN