Prosesi Mepandes masal yang digelar saat karya Atma Wedana lan Metatah di Banjar Bun, Denpasar, Rabu (12/7). (BP/eka adhiyasa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Krama Banjar Adat Bun, Desa Adat Denpasar, Kelurahan Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur menggelar Karya Atma Wedana dan Metatah masal, dari 3 sampai 20 Juli 2023. Upakara bertujuan melestarikan budaya dan adat Bali, juga meringankan beban krama adat dalam melaksanakan ritual Agama Hindu.

Upacara Atma Wedana di Banjar Bun diikuti sekitar 63 puspa, sedangkan Metatah atau potong gigi diikuti sekitar 98 orang. Pelaksanaan karya sendiri dipusatkan di balai Banjar Bun.

Menurut Kelian Adat Banjar Bun, I Gede Anom Prawira Suta, karya Atma Wedana lan Metatah ini dilaksanakan tiap empat tahun sekali, dan program ini juga telah masuk dalam prarem Banjar Adat Bun. Kegiatan ini merupakan yang kali keempat dilakukan, juga merupakan yang paling banyak diikuti krama, dengan total peserta sekitar 198. Pesertanya tersebut dari krama Banjar Bun dan krama dari luar.

Baca juga:  Padang Luwih Gelar Karya Atma Wedana dan Manusa Yadnya Kinembulan

“Karya Atma Wedana lan Metatah masal ini merupakan program rutin yang dilaksakan tiap empat tahun sekali. Dan program ini sudah masuk dalam perarem Banjar Bun,” terang Anom Prawira disela-sela ritual Metatah masal di Balai Banjar Bun, Denpasar, Rabu (12/7).

Pelaksaan program ini bertujuan untuk meringankan pelaksanaan yadnya masyarakat, terutama krama Banjar Bun. Pada kegiatan Metatah kali, hadir Walikota Denpasar, Camat Denpasar Timur, Lurah Dangin Puri, dan pemimpi adat lainnya. Karya Atma Wedana lan Metatah kali ini dipuput Ida Pedanda Keniten.

Baca juga:  Tolak Pemekaran Desa Adat Tamblingan, Puluhan Warga Geruduk Kantor MDA Bali

Manggala Prawartaka Karya Atma Wedana lan Metatah Banjar Bun, I Wayan Suryawan menambahkan karya ini menghabiskan dana sekitar 425 juta rupiah. Dimana biaya tersebut dari punia Pemkot Denpasar, donatur, dan dari krama. Sedangkan untuk pemilet/peserta karya ini tidak dipungut biaya sepeserpun. Panitia cuma menerima sekedar punia seiklasnya dari pemilet. “Karya ini dilaksanakan agar pelaksanaan yadnya yang ada di Agama Hindu tidak terasa berat bagi krama. Nah ini tujuan utama dari karya ini,” tutur Suryawan.

Baca juga:  Pasangan Selingkuh Curi Mobil Isi Miras

Sementara itu, Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat membantu krama dalam meringankan bebannya melaksanakan yadnya. Ini menandakan konsep menyama braya sangat dibangun di Banjar Bun. Oleh karena itu, Walikota sangat mengapresiasi pelaksanaan program Atma Wedana dan Metatah masal yang digelar secara rutin tiap empat tahun sekali.

“Ini sangat meringankan sekali warga banjar yang ada disini. Ini juga harapan kita terjadi di warga-warga banjar yang ada di Kota Denpasar. Sehingga kegiatan seperti ini meringankan tidak hanya beban pemerintah secara umum, juga beban masing-masing keluarga yang ada di krama tersebut,” terang Jaya Negara. (Eka Adhiyasa/balipost)

BAGIKAN