Suasana pelatihan kerajinan dari kertas daur ulang yang diselenggarakan oleh PIP bersama KKB di Singaraja. (BP/yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Pusat Investasi Pemerintah (PIP) bersama Koperasi Krama Bali (KKB) menggelar pelatihan kerajinan anyaman kertas daur ulang bagi puluhan pelaku usaha mikro di Kota Singaraja. Pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari ini merupakan salah satu upaya promosi produk UMKM yang ada di Bali Utara.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh perwakilan PIP Bidang Kerjasama Taufik Iskandar didampingi Pengurus Koperasi Krama Bali, Delly Komala Sari. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Sasana Budaya Singaraja ini, juga menggandeng salah satu penggiat kerajinan daur ulang asal Singaraja, Luh Rusmiati.

Baca juga:  AKP Putu Edi Wirawan dan 3 Anggota Brimob Terluka Baku Tembak dengan KKB

Dikonfirmasi usai pembukaan kegiatan pelatihan pada Rabu (12/7), Taufik menjelaskan kegiatan ini sebagai bentuk dukungan PIP terhadap pelaku UMKM di Kabupaten Buleleng. Selain itu produk-produk yang dihasilkan dari pelatihan ini nantinya akan dibantu, baik dari sisi promosi dan pemasarannya.

“Dari kegiatan ini sudah barang tentu tujuannya memberikan dan menyebarluaskan produk produk dari bahan daur ulang yang ada saat ini. Bahkan nantinya produk yang dihasilkan bisa bervariasi,” terangnya.

Baca juga:  Januari 2024, Penyaluran Kredit di Bali Capai Ratusan Triliun

Selama tiga hari kegiatan, para peserta akan diberikan pelatihan mendasar sampai mahir dalam membuat kerajinan daur ulang kertas ini. Peserta yang terpilih nantinya akan diberikan kontrak kerjasama, termasuk bantuan permodalan yang disalurkan melalui Koperasi Krama Bali. “Nanti produk-produk yang dihasilkan ini, kita akan bantu promosikan tidak hanya di Bali, bahkan ke luar daerah Bali. Bahkan pengerajinnya pun akan kita berikan job atau orderan,” terangnya.

Baca juga:  Kasus Dugaan Seks Menyimpang, Tim Labfor Kumpulkan Barang Bukti Tambahan

Sementara itu, Konsultan PIP Bidang Pemberdayaan, Siska Marsudi mengungkapkan peserta yang terpilih nantinya akan diberikan pendampingan hingga memberikan akses yang luas untuk memasarkan produknya. Karena sejauh ini, menurut Siska, peminat dari kerajinan para pelaku UMKM yang ada di Bali sangat tinggi.

“Para peserta ini tanpa disadari sudah mendapatkan ilmu tentang berwirausaha. Kita memberikan akses yang luas untuk pemasaran produknya di pasaran,” terangnya. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *