Peta pusat gempa bumi di Alaska yang dirilis BMKG pada Minggu (16/7/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Gempa bumi bermagnitudo 7,1 mengguncang Alaska. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.

“Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) memberikan peringatan potensi tsunami hanya untuk wilayah Alaska, tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia sehingga BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (16/7).

Baca juga:  Diresmikan, Perluasan Pabrik Sido Muncul Berbasis Industri 4.0

Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Minggu, pukul 13.48 WIB menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 54,73 lintang utara dan 161,15 bujur barat pada kedalaman 40 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Lempeng Alaska,” katanya.

Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Baca juga:  Ada Potensi "Abuse of Power," Perlu Lembaga Pengawas MK

Ia mengatakan, hingga pukul 14.30 WIB, hasil monitoring menunjukkan adanya empat aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M5,7.

Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” ujarnya. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN