Pemilik akun Facebook @belex membuat klarifikasi di Polsek Rendang, Selasa (18/7). (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pascaviralnya postingan oknum guide lokal Besakih mematok uang tip ke wisatawan, pemilik akun Facebook @belex yang mengunggah pernyataan itu membuat klarifikasi di Polsek Rendang, Selasa (18/7). Pengakuan pemilik akun itu, postingan yang dibuat tidak benar.

Kapolsek Rendang, Kompol. I Made Suadnyana saat dikonfirmasi mengungkapkan pihaknya memanggil kedua belah pihak, termasuk kedua wisatawan yang mengadu kepada drivernya ke Polsek Rendang. Mereka dimintai keterangan terkait postingan yang viral tersebut.

Baca juga:  Pria Thailand Diadili Kasus Narkoba

“Ya, kita sudah panggil kemarin pihak guide yang menemani wisatawan tersebut beserta seorang jasa tukang photo untuk dimintai keterangan. Sedangkan hari ini kita panggil @belex yang membuat postingan tersebut, yang bersangkutan hadir tapi wisatawan tidak hadir,” ucapnya.

Suandnyana, mengatakan, dari keterangan kedua belah pihak serta hasil komunikasi dengan wisatawan, terungkap bahwa tidak ada guide yang meminta uang tip. Yang terjadi saat itu ialah wisatawan tersebut sempat meminta bantuan jasa foto cermin untuk memotret mereka dengan aksesoris cermin.

Baca juga:  Petakan dan Selesaikan Persoalan Transportasi Online, Ditlantas Polda Bali Lakukan Ini

Saat itu, tukang foto tersebut diberikan uang tip dan mengatakan jika diberikan lebih juga boleh. “Ketika itu jasa tukang photo ini diberikan tip Rp100 ribu oleh wisatawan tersebut, bukan guide-nya. Saat diberikan itu, mereka sambil mengatakan kalo lebih juga boleh,” katanya.

Sementara itu, pemilik akun FB atas nama @belex, Putu Suyasa, telah membuat video klarifikasi di Polsek Rendang. Isinya, ia sebagai pemilik akun @belex yang sudah mengunggah postingan tersebut, mengklarifikasi bahwa postingan itu tidak benar atau hoax. “Saya meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan,” kata Belex pada video kalrifikasi di Polsek Rendang itu. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Sempadan Jurang di Kintamani Sangat Diminati, Perlu Kontrol Pemerintah
BAGIKAN