MANGUPURA, BALIPOST.com – Guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, Garuda memberikan diskon bagi belasan ribu tiket penerbangan. Diskon hingga 80 persen itu bisa dibeli lewat Garuda Online Travel Fair (GOTF) yang digelar 24-31 Juli.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, Selasa (18/7), mengatakan di tengah momentum kebangkitan pariwisata nasional, penyediaan tiket dengan harga diskon ini diharapkan tak cuma mengoptimalkan trafik penumpang Garuda namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya pascapandemi. “Garuda Indonesia menyiapkan promo diskon tiket penerbangan hingga 80 persen dengan jumlah ketersediaan kursi dengan harga promo khusus mencapai 11 ribu kursi penerbangan,” ujarnya.
Ia mengutarakan kebutuhan travelling terus bergerak dinamis, khususnya di tengah berbagai kebijakan pendukung yang diterapkan pemerintah seperti ketentuan cuti bersama, hingga berbagai gelaran meeting, incentive, conference dan exhibition (MICE) berskala internasional. “Hal itu menjadi peluang tersendiri,” ujarnya.
Disampaikannya, peluang tersebut salah satunya digarap dengan memberikan nilai tambah serta kemudahan akses mendapatkan tiket penerbangan. Terlebih, saat ini pertumbuhan pariwisata nasional sejalan dengan semakin meningkatnya tren pertumbuhan penumpang penerbangan.
CEO of Transport, Traveloka Iko Putera menyatakan, dari data, minat traveling mulai tumbuh. Pertumbuhan pada semester I 2023 ini meningkat dua kali lipat dibandingkan 2022, terutama penerbangan internasional.
Sementara itu, EVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso, di Nusa Dua, Badung mengatakan pihaknya ingin turut membantu pemulihan pariwisata lewat berbagai event. Disampaikannya, meski travel merupakan sektor paling terdampak pandemi, pada 2022 sampai saat ini, pulihnya paling cepat dengan, pertumbuhannya meningkat 70 persen di semester I 2023 dibandingkan 2022. “Bahkan, pertumbuhan ini lebih tinggi 10% seperti sebelum pandemi. Artinya sektor travel sudah pulih dan pertumbuhannya sangat tinggi sekali. Pada semester I 2023, dari sektor ini sudah Rp 3,6 triliun,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)