DENPASAR, BALIPOST.com – Meninggalnya atlet binaraga, Herman Fauzi (34) di tempat gym, Jalan Danau Tamblingan, Denpasar Selatan (Densel), terus didalami polisi. Saat ini polisi menelisik maksud dan tujuan direkamnya korban saat mengangkat beban back squad 200 kilogram.
“Penyidik Satreskrim Polresta Denpasar masih melakukan pendalaman soal apakah perekaman pakai video itu untuk konten atau spontanitas? Pendalaman kasus ini terus dilakukan,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, Jumat (28/7).
Terkait kejadian ini, menurut Jansen telah membuat laporan polisi model A (dibuat polisi). Tujuannya aga peristiwa itu bisa diselidiki dan dilakukan pendalaman. Selain itu penyidik telah melaksanakan gelar perkara kasus ini dan masih ditelusuri ada unsur kelalaian atau tidak. “Jika nantinya ditemukan unsur kelalaian maka penyidik akan mengumpulkan alat buktinya. Memang dugaan awal ini adalah kecelakaan,” tegas mantan Kapolresta Denpasar ini.
Hingga saat ini polisi telah memeriksa empat saksi dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah. “Nanti kalau ada perkembangan hasil pencarian akan kami informasikan,” tutupnya.
Informasi di lapangan, korban beralamat di Jalan Tukad Ayung, Renon, Densel ini, pada Sabtu (15/7) pukul 10.00 Wita berada di TKP dan angkat beban back squad 200 kilogram didampingi oleh warga negara Australia berinisial BMS (39). Karena bebannya terlalu berat sehingga korban tidak mampu mengangkatnya. Kemudian dibantu oleh BMS dan ternyata tidak kuat juga. Akibatnya korban jatuh dalam posisi duduk. Sedangkan beban tersebut jatuh kedepan dan mengenai leher korban dan diduga patah.
Karyawan gym, YS langsung menelepon BPBD Kota Denpasar. Selanjutnya korban dibawa ke RS Siloam Kuta menggunakan ambulans BPBD Denpasar. Karena cederanya parah, korban dirujuk ke RSUD Wangaya, Denpasar, untuk dilakukan operasi. Pada Minggu (16/7) pukul 15.00 Wita, setelah dilakukan operasi korban tidak sadarkan diri. Akhirnya dinyatakan meninggal pada Senin (17/7) pukul 14.00 Wita. Jasad korban dibawa ke kampung halaman orangtuanya di Jember, Jawa Timur. (Kertanegara/Balipost)