Penguburan atau prosesi makingsan di gni, KGK (13), putra Bendesa Adat Ungasan I Wayan Disel Astawa, dilakukan pada Senin (14/8). (BP/kmb)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Penguburan atau prosesi makingsan di gni, KGK (13), putra Bendesa Adat Ungasan I Wayan Disel Astawa, dilakukan pada Senin (14/8). Prosesi ini dipadati pelayat.

Saat prosesi, nampak layangan diterbangkan. Disel menjelaskan layangan ini merupakan permintaan terakhir atau keinginan alamarhum yang belum terpenuhi.

Sesuai kepercayaan Hindu, sebelum dilaksanakan penguburan, pihaknya nunas baos atau bertanya ke orang pintar tentang permintaan almarhum. Mengingat almarhum sangat suka dengan layangan, seluruh perlengkapan membuat layangan yang telah dia beli, termasuk layangannya, dibawa saat dia dikubur.

Baca juga:  Populasi Lansia Tunggal Terbanyak Ada di Kabupaten Ini

Sebelumnya juga dilakukan upacara maotonan yang dilanjutkan dengan upacara matatah atau potong gigi. “Yang seharusnya dilakukan pada Oktober nanti kalau anak kami (almarhum) tidak meninggal dunia,” ujar Disel Astawa.

Baca selengkapnya di media partner DENPOST.id

BAGIKAN