Suasana pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Kamis (17/8). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Meski diguyur hujan, pelaksanaan upacara bendera memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Pemerintah Provinsi Bali berjalan khidmat, di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Kamis (17/8). Gubernur Bali, Wayan Koster bertindak sebagai inspektur upacara.

Ada pemandangan menarik dalam upacara bendera ini. Sejumlah pegawai di lingkungan Pemprov Bali berbaris dan berteduh memegang payung warna-warni. Hal ini pun disayangkan oleh Gubernur Koster.

Baca juga:  Jadi Negara Eropa Barat Pertama, Belanda Kembali Jalani "Lockdown"

Pasalnya, para siswa yang berpakaian Pramuka basah kuyup mengikuti upacara bendera. Tidak satupun membawa payung saat upacara berlangsung.

“Saya sayangkan peserta upacaranya tadi, para ASN itu, pakai payung. Dulu pahlawan kita berjuang nggak pakai payung. Pakainya bambu runcing, bukan payung,” tandas Gubernur Koster seusai upacara.

Seharusnya, lanjut Gubernur Koster, semangat para pejuang dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia perlu ditiru. Peserta upacara bendera harus tetap bertahan meski panas maupun hujan. “Kita harusnya nggak usah pakai payung. Biarpun hujan, panas terik, kita nggak usah pakai payung. Kita harus hadapi,” sentil Ketua DPD PDI Perjuangan ini.

Baca juga:  Pasien COVID-19 Sembuh Harian di Bali Masih Lampaui Kasus Baru, Kabar Duka Tetap Dilaporkan

Di sisi lain, Koster mengapresiasi para pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) yang tetap semangat meskipun bertugas di tengah guyuran hujan. Meskipun terlihat kotor, namu semangat mereka perlu diajungi jempol. “Saya berbangga, tadi pasukan pembawa bendera merah putih itu dalam kondisi hujan pun tidak ada yang berkurang, semangatnya tetap tinggi,” ujarnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *