Tiga kepala daerah memperoleh ATVLI Awards saat HUT ke-21 ATVLI di Ksirarnawa, Art Center, Denpasar. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) merayakan HUT ke-21 Tahun 2023 dengan tema “Keberlangsungan TV Lokal Sebagai Penopang Demokrasi”, di Kalangan Madya Mandala, Taman Budaya Bali, Kamis (24/8) malam. Pada perayaan HUT ke-21 ATVLI ini, 3 kepala daerah berprestasi dianugerahi penghargaan tertinggi ATVLI Awards.

Ketiga kepala daerah tersebut, yakni Gubernur Bali Wayan Koster, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes.

Ketua ATVLI, Bambang Santoso mengaku bersyukur karena diusianya yang ke-21, ATVLI bisa merayakan HUT di Bali. Sebab, ATVLI lahir di Bali.

Dikatakan, Bali menjadi suatu magnet yang kuat bagi dunia internasional. Berbagai event internasional diselenggarakan di Bali. Salah satunya Presidensi KTT G20 pada November 2022. Dipercayai Bali ke depan akan menjadi magnet yang lebih kuat lagi bagi dunia internasional.

Di usia yang ke-21, ATVLI menyadari bahwa banyak hal yang telah terlewati. Perjuangan-perjuangan TV lokal yang diawali dengan Bali TV.

Kemudian muncul TV lokal lainnya, sehingga Bali menjadi salah satu episentrum dan memotivasi semangat TV lokal lainnya di Indonesia.

Ketua Dewan Pers yang diwakili Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri, Totok Suryanto, mengatakan ATVLI menjadi suatu kekuatan Dewan Pers karena ada di masing-masing daerah di Indonesia. ATVLI merupakan salah satu konsetuen dari Dewan Pers.

Baca juga:  Oknum PNS Ikut Kampanye, Pemkab akan Tindaklanjuti Rekomendasi Bawaslu

Sehingga, diharapkan di usianya yang ke-21 tidak hanya semakin matang, tetapi juga bisa menjawab tantangan zaman. Apalagi, di era disrupsi saat ini, media begitu banyak yang jumlahnya jutaan.

Bahkan, Dewan Pers kewalahan melakukan verifikasi faktual dan administrasi. Terutama media online.

“Untuk ATVLI, saya kira dengan perkembangan yang sekarang ini pasti terus akan bertambah. Di satu sisi, kehadiran disrupsi itu adalah sebuah tantangan, tetapi sekaligus peluang untuk berkembangnya TV Lokal, termasuk di dalamnya,” tandasnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap lahirnya banyak media bisa membuat masyarakat lebih kaya dalam hal mendapatkan informasi yang faktual. Untuk bisa menghadapi tantangan banyaknya media, kuncinya hanya ada dua, yaitu optimis dan kreatif.

Tidak kalah penting, kepedulian kepala daerah. Seperti yang dilakukan Gubernur Koster kepada TV Lokal di Bali.

Dikatakan, ada suatu hal yang dimiliki ATVLI yang tidak dimiliki TV yang lain, yaitu kekhasan daerahnya yang mewarnai suatu bangsa. “Kami melihat, seandainya TV lokal ini tidak ada, wah berbahaya ini. Karena kehebatan Bali belum tentu bisa terefleksi sedemikian besar di TV nasional saja. Karena itulah TV lokal di Bali tentu sangat berperan dalam rangka untuk memperkuat positioning Bali yang sudah sedemikian dahsyat,” sebutnya.

Baca juga:  Angin Puting Beliung Terjang Yeh Sumbul

Dewan Pers berharap agar kualitas TV lokal ditingkatkan dalam menghadapi tantangan. Apalagi, berbagai upaya tengah dilakukan Dewan Pers di tengah maraknya media bertebaran di Indonesia yang menyebbakan sutuasi media di Indonesia sedang tidka baik-baik saja. “Mudah-mudahan dengan segala optimisme dan semangat ini, kebersamaan kita, dan kearifan lokal yang terefleksi dalam siaran-siaran kita membuat TV lokal dan TV secara umum di begara kita ini tetap bisa berjaya dan dapat menghadapi tantangan itu,” tegasnya.

Ketua KPI, Ubaidillah, mengatakan mengucapkan selamat HUT ke-21 ATVLI. Pihaknya juga mengapresiasi seluruh anggota ATVLI, karena telah ikut membersamai proses demokrasi dan memenuhi hak publik terkait informasi. Dikatakan, mencermati UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, sejatinya semangatnya adalah untuk menghidupkan desentralisasi dibidang penyiaran. Tentunya ATVLI sudah menemukan bahwa bagiaman siaran-siaran lokal menjadi penopang ssiaran nasional.

Pihaknya berharap Provinsi Bali sebagai provinsi yang memiliki budaya yang luar biasa, konten-konten lokal di Bali bisa semakin mewarnai konten-konten siaran secara nasional. “ATVLI ini sudah benar-benar sesuai dengan UU Penyiaran, dan TV-TV jaringan juga punya kewajiban mmiliki konten 10 persen lokal, dan ini kota dorong terus agar budaya-budaya pemberitaan lokal juga naik dipemberitaan nasional,” ujarnya.

Baca juga:  Hampir 50 Negara Mulai Gelar Vaksinasi COVID-19

Sebagai penopang demokrasi, diharapkan ATVLI mampu menyampaikan potensi-potensi yang ada di daerah masing-masing. Di samping juga menyampaikan pembangunan oemerintah daerah. Termasuk juga menyampaikan dan memotret permasalahan yang ada di daerah. Karena ATVLI memiliki kedekatan dengan masyarakat di daerah. “Kita sering bahwa pemberitaan-pemberitaan dianggap selalu Jakarta sentris, dengan kehadiran ATVLI, maka pemberitaan-pemberitaan lokal orang-orang Jakarta juga tahu berita-berita lokal yang ada di seluruh Indonesia. Saya kira ATVLI tinggal bagaimana kreatif dan bisa mengikuti arah zaman, karena pemberitaan di lokal adalah menjadi penopang kebangsaan kita,” tandasnya.

Menjelang Pemilu 2023, diharapkan ATVLI juga ikut berpartisipasi menyiarkan isu-isu kempemiluan. Sehingga, warga masyarakat di seluru daerah mengetahui isu-isu kepemiluan lewat siaran TV lokal. Sehingga, proses demokrasi 5 tahunan ini bisa semakin berkualitas, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu untuk bebas memilih pemimpin-pemimpinnya.

Perayaan HUT diisi dengan diskusi publik yang mengusung tema “Keberlangsungan Televisi Lokal Sebagai Penopang Demokrasi”. Diskusi publik diisi oleh Menkominfo, Mendagri, Ketua KPU, Komisi I DPR RI, Ketua ATVLI, dan Ketua ATVSI. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *