DENPASAR, BALIPOST.com – Karateka andalan Bali Cokorda Istri Agung Sanistyarani, yang akrab disapa Coki, merupakan satu-satunya karateka Bali yang menyabet emas, di kumite -55 kg, pada Babak Kualifikasi (BK) PON, di GOR Rudy Resnawan, Banjarbaru, Kalsel, 25-27 Agustus.
Sebelumnya, Coki mendulang emas bersama rekan seperguruan Inkai, Kadek Krisna, pada PON XX/2021 di Papua. Bahkan, Coki juga menyumbang emas, pada PON XIX/2016 di Jabar. Dengan demikian, PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut merupakan penampilan ketiga bagi Coki, pada hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia.
Hasil Pra PON selain 1 emas, kontingen Bali juga merebut 2 perak melalui Ni Made Dwi Kartika Aprianti (kumite -61 kg), dan I Komamg Astawa (kumite -75 kg. Tim karate Bali juga meraih 4 perunggu, yang diperoleh karateka Gusti Ayu Rahadian Pradnyani Prameswari (kumite +50 kg), Made Yoga Wiraputra (kumite -60 kg), Ni Made Nada Dwimayanti (kumite +68 kg), serta kata beregu (Ni Made Suci Astuti/Ni Putu Sinta Maryati/AA Sagung Bulan Indraswari).
Di samping atlet penyumbang medali, karateka Bali juga merebut tiket PON. Mereka adalah Ni Made Suci Astuti dan Divilito Andrian Firmansyah (kata perorangan), Ni Rai Bintang Putri Fajarani (kumite -68 kg), I Kadek Hendra Gunawan (kumite -84 kg), dan Made Andika Pramana Putra (kumite +84 kg). Karateka Bali yang tidak lolos PON adalah I Made Ichiro Dharma Yuda (kumite -55 kg), I Komang Pande Wiratama (kumite -67 kg), serta Putu Bagus Arianto/I Komang Darma Yudadinatà/Divilito Andrian Firmansyah (kata beregu).
Ketua FORKI Bali Armand Setiawan, yang dihubungi, Senin (28/8), mengungkapkan, Bali meloloskan 12 kelas dari total 15 kelas. Dikemukakan, pasca Pra PON ini, pihaknya tetap melakukan promosi dan degradasi, melalui Kejurprov, November nanti. “Jika
muncul juara baru, maka kami panggil untuk masuk skuad PON. Tujuannya, atlet yang merebut tiket PON supaya tidak terlena,” pesan dia. (Daniel Fajry/Balipost)