Warga antre untuk mendapatkan air bersih di Dusun Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu (23/10/2022). (BP/Dokumen Antara)

NEGARA, BALIPOST.com – Krisis air di wilayah Kabupaten Jembrana meluas. Kesulitan air bersih ini dirasakan pula warga Banjar Munduk Kelod, Desa Berangbang, Kecamatan Negara. Sejumlah warga di Banjar Munduk Kendung Kelod, sejak sepekan ini kesulitan air bersih yang sebelumnya mereka dapatkan dari sumber air di dataran tinggi.

Bak-bak penampungan air dari pipa swadaya kosong dan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Hingga Jumat (1/9), mereka belum mendapatkan bantuan air bersih.

Beberapa warga terpaksa mencari ke sungai atau sumber air lainnya yang berada jauh dari pemukiman untuk keperluan sehari-hari. Wilayah Desa Berangbang, Kecamatan Negara masuk salah satu wilayah yang berpotensi terdampak kekeringan.

Baca juga:  Bali Disebut Layak Turun ke PPKM Level 1

Dari data di BPBD Jembrana, di wilayah banjar Munduk Kendung Kelod terdapat 276 keluarga yang berpotensi terdampak krisis air bersih di musim kemarau. Selain itu di Berangbang juga ada dua banjar lain yakni di banjar Tangimeyeh (230 KK) dan Berangbang (346 KK). Namun hingga saat ini memang belum ada tindak lanjut karena belum adanya laporan dari desa.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengatakan untuk prosedur pendistribusian air, BPBD menunggu laporan dari Desa setempat. Warga diharapkan untuk melaporkan ke desa, sehingga tindak lanjutnya jelas. “Wilayah terdampak kekeringan memang banyak sesuai hasil pendataan. Tapi untuk tindakan tetap melalui laporan perbekel (kepala desa). Sehingga tindak lanjutnya jelas,” terangnya.

Baca juga:  Pos Retribusi di Jalur Penelokan-Kedisan akan Diaktifkan Kembali

Seperti yang dilakukan dari Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Jumat (1/9), dilakukan pendistribusian air bersih di dua lokasi yaitu di Lingkungan Dewasana, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana sebanyak 7.000 liter dan di Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana sebanyak 2.150 liter bagi warga yang terdampak kekeringan. “Di wilayah Pancardawa sejak 16 Agustus lalu, ada surat dari Lurah Pendem langsung kita asesmen. Sore sdh kita kirim tandon dan air. Sampai tadi (Jumat 1 September) sudah 75.100 liter kita suplai air bersih,” terangnya.

Baca juga:  Gempa Tektonik di Banten Akibat Aktivitas Subduksi

Menurutnya jumlah KK yang terdampak kekeringan di Lingkungan Dewasana 150 KK dan KK yang terdampak kekeringan di Lingkungan Pancardawa +- 200 KK. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *