TABANAN, BALIPOST.com – Sejumlah daya tarik wisata (DTW) di Kabupaten Tabanan berencana menaikkan tarif tiket masuk DTW. Terkait hal ini, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pariwisata yang merupakan Badan Pengelola Pariwisata, meminta agar dilakukan sosialisasi kepada seluruh agen perjalanan wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan Anak Agung Ngurah Agung Satria Tenaya mengatakan, sosialisasi ini penting agar kenaikan tarif tersebut tidak membuat pengunjung maupun agen perjalanan wisata kaget. Menurutnya, ada beberapa dasar pertimbangan kenaikan tarif ini dilakukan. Salah satunya, tarif masuk sudah lama tidak disesuaikan, termasuk pada saat pandemi Covid-19 lalu.
Selain itu, tren kunjungan wisatawan dalam beberapa bulan terakhir sudah mulai menunjukkan peningkatan dengan pendapatan yang cenderung stabil. “Sosialisasikan dulu, biar tidak kaget dan seolah-olah terkesan mendadak, dan naiknya tiket bukan sekarang tetapi nanti di bulan Januari 2024,” terang Satria Tenaya belum lama ini.
Apalagi, tidak sedikit wisatawan atau agen perjalanan wisata yang sudah memesan tiket dari sekarang untuk kunjungan pada 2024. Kenaikan tarif tiket masuk tidak hanya di DTW Tanah Lot saja, karena DTW Alas Kedaton di Kecamatan Marga yang dikenal dengan wisata alam hutan dan ribuan monyet, juga berencana menaikkan tarif.
“Iya, ada dua objek wisata berencana naikkan tarif tiket, dan baru DTW Tanah Lot yang sudah memastikan akan hal tersebut. Kalau untuk DTW Alas Kedaton, pengelolaannya selama ini murni dilaksanakan oleh Desa Adat Kukuh,” ucapnya.
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Tabanan Anak Agung Darma Putra mengatakan, sejauh ini DPRD Tabanan belum mengetahui perihal kenaikan harga tiket. Belum ada pembahasan terkait hal ini dalam rapat kerja. Ia pun menyarankan kenaikan harga tiket dikaji dulu bagaimana respons dan dampaknya. Jangan sampai dengan adanya harga tiket naik justru berdampak pada image tidak bagus.
Seperti diberitakan sebelumnya, manajemen DTW Tanah Lot merencanakan penyesuaian harga tiket masuk mulai 1 Januari 2024. Harga tiket baru ini akan memberikan kontribusi penting untuk pemeliharaan kawasan, pelestarian budaya, dan peningkatan pelayanan kepada pengunjung. “Perubahan harga tiket adalah langkah terukur kami untuk terus memberikan pengalaman terbaik bagi para wisatawan yang datang,” jelas Wayan Sudiana selaku Manajer DTW Tanah Lot.
Meskipun perubahan harga tiket bisa menimbulkan pertanyaan, manajemen berkomitmen untuk memastikan keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang. Tujuan utamanya tetap untuk menjaga standar fasilitas dan pengalaman yang lebih baik bagi setiap pengunjung yang memilih mengunjungi keindahan Tanah Lot.
Menurut rencana, tiket domestik anak anak dinaikkan dari Rp15.000 menjadi Rp20.000, dan dewasa dari Rp20.000 menjadi Rp30.000. Sementara, tiket mancanegara anak-anak akan dinaikkan dari Rp30.000 menjadi Rp40.000 dan dewasa dari Rp60.000 menjadi Rp75.000. (Puspawati/balipost)