JAKARTA, BALIPOST.com – Sang Made Mahendra Jaya resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, sebagai Penjabat Gubernur Bali pada Selasa (5/9). Ditemui usai pelantikan, ia pun mengucapkan terima kasih karena diberikan kepercayaan memimpin Bali.
Ia mengaku akan berusaha untuk memimpin Bali dan memohon dukungan masyarakat sehingga selama menjabat bisa mengemban tugas dengan baik. “Saya akan mencurahkan hati saya, pikiran saya, dan tenaga saya untuk kemajuan masyarakat Bali,” tegasnya.
Ia pun mengapresiasi segala hal yang telah dilakukan pendahulunya, Wayan Koster dan Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) yang berhasil membangun Bali selama 5 tahun kepemimpinan mereka. “Itu sangat luar biasa yang ditandai dengan 44 tonggak pembangunan Bali Era Baru. Tentu, capaian-capaian tersebut harus kita jaga dan perkuat. Di samping melaksanakan program-program lainnya yang baik untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Bali,” sebutnya.
Pelantikan Mahendra berlangsung di Sasana Bhakti Praja, Gedung C Lantai 3, Kantor Pusat Kemendagri, Jl. Medan Merdeka Utara No.7, Jakarta Pusat pada hari ini oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Mahendra Jaya, tentu sudah tidak asing lagi. Jenderal bintang dua yang sudah purna tugas ini lahir di Singaraja pada 3 Juli 1966. Ia pernah menjabat Direktur Reskrimum Polda Bali dari 2016 hingga 2018.
Selama menjabat Direktur Reskrimum, lulusan Akpol 1989 yang berpengalaman di bidang reserse ini banyak mengungkap kasus menonjol dan didominasi pelakunya warga negara asing. Kasus yang diungkap tersebut diantaranya menangkap enam pelaku WNA terlibat penculikan dan penyekapan terhadap WN Bulgaria, George Jordanov.
Selain itu juga diungkap pelaku pembobolan nomor rekening nasabah bank yang melibatkan WNA. Sedangkan riwayat jabatan setelah lulus Akpol, Mahendra Jaya pernah menjabat Kapolsekta Tamate Polres, Kupang (1992), Kapolsekta Tamalate Poltabes Ujung Pandang (1997), Wakasatreskrim Poltabes Ujung Pandang (1999), Kasatreskrim Poltabes Ujung Pandang (2000), Wakapolres Pangkep Polda Sulsesl (2001), Kasat IV Ditreskrimum Polda Sulsel (2003),dan penyidik Madya Unit V Dit. III/Tipikor dan WCC Bareskrim Polri (2004).
Mahendra juga pernah menjabat sebagai Kapolres Nunukan Polda Kaltim (2007), Kapolres Paser Polda Kaltim (2008), Wakapoltabes Samarinda Polda Kaltim (2008), penyidik Utama Tk. III Dit III/Tipidkor Bareskrim Polri (2010), Dir. Reskrimsus Polda Bengkulu (2011), Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri (2014), Dir. Reskrimum Polda Bali (2016), Kasetum Polri (2018), Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan, Hukum dan Pengawasan (2019), Widyaiswara Utama TK I Sespim Lemdiklat Polri (2020) dan Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan dan Hukum (2022).
Mahendra Jaya merupakan salah satu dari 9 penjabat gubernur yang dilantik pada hari ini. Selain itu dilantik pula Nana Sudjana menggantikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bey T Machmuddin menggantikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Hassanudin menggantikan Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi.
Lima nama lainnya yang juga dilantik adalah Harisson Azroi menggantikan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Andap Budhi Revianto menggantikan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Bachtiar Baharuddin menggantikan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Ridwan Rumasukun menggantikan Gubernur Papua Lukas Enembe, Ayodhia Kalake menggantikan Gubernur NTT Viktor Laiskodat. Sementara Gita Ariadi menggantikan Gubernur NTB Zulkieflimansyah akan dilantik menyusul pada 19 September sesuai dengan akhir masa jabatan Gubernur NTB. (Kerta Negara/balipost)