Mantan Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati saat diwawancara soal politik di Badung, Kamis (7/9/2023). (BP/Ant)

BADUNG, BALIPOST.com – Dua hari sudah  Tjok Oka Artha Ardhana melepas jabatannya sebagai wakil gubernur Bali. Ia mengaku memulai rutinitas keseharian yang tak berbeda.

“Dua hari tidak ada bedanya, sama aja,” kata dia disela-sela kehadirannya sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali dalam Bali Interfood 2023 di Badung, dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (7/9).

Cok Ace, panggilan akrabnya, bercerita kepada media bahwa setelah lima tahun berkutat di birokrasi, kini ia dapat kembali ke rutinitas yang sejak 2018-2023 kurang banyak diberikan waktu. “Balik ke PHRI, kembali ke BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) Bali, kembali ke kampus, banyak akhirnya saya jadi ada waktu untuk merapikan,” ujarnya.

Baca juga:  Penglingsir Puri Saren Ubud Dampingi Cok Ace Mencoblos

Guru besar di ISI Denpasar ini sendiri resmi melepas jabatannya sebagai Wakil Gubernur Bali pada Selasa (5/9) lalu bersama Wayan Koster dan kemudian diganti oleh Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

Dalam dua hari terakhir ini, ia tidak memilih untuk beristirahat melainkan menghadiri kegiatan-kegiatan di masyarakat. Bahkan setelah menghadiri pameran dagang di kawasan Nusa Dua, ia akan bertolak ke sejumlah pura.

Baca juga:  Cok Ace Apresiasi Penyelenggaraan Indonesia Marketeers Festival 2021

“Habis dari sini ada beberapa odalan di beberapa pura, jadi tetap berjalan sebagaimana biasanya. Sebagai masyarakat Bali biasa saja, kembali ke kegiatan selanjutnya,” kata Cok Ace sambil tertawa.

Berbeda dengan mantan Wakil Gubernur Bali, pasangannya dalam memimpin Pulau Dewata sebelumnya yaitu Wayan Koster justru mengatakan hendak beristirahat selama dua pekan akibat kekurangan waktu tidur.

Ketika ditanya mengenai keberlanjutan hubungan keduanya dalam politik yaitu menjadi gubernur dan wakil gubernur kembali, Cok Ace hanya dapat menyerahkan seluruhnya kepada partai politik dan Koster sendiri.

Baca juga:  800 Judul Koleksi Perpustakaan Provinsi di Digitalisasi

“Tidak sendiri kalau mencalonkan, kalau Pak Koster bilang mulainya bareng-bareng, berakhirnya bareng-bareng, dia sudah menjelaskan sama-sama naik, sama-sama turun. Kita lihat juga lah masyarakat Bali apakah masih mengharapkan saya dan Pak Koster,” ujar politisi dan seniman asal Ubud tersebut.

“Kedua, dari partai politik apakah merekomendasikan saya tidak dengan Pak Koster. Ketiga, astungkara kalau Tuhan menghendaki. Mudah-mudahan lah kalau dikasi kesempatan melanjutkan karena lumayan 2,5 tahun kehilangan waktu kita untuk membangun Bali,” sambungnya. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN