GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Adat Tegallalang akan menggelar upacara Karya Ngusabha Desa lan Ngusabha Nini di Pura Desa dan Pura Puseh Desa Adat Tegallalang. Bendesa Adat Desa Tegallalang, Dewa Nyoman Rai Widiana di sela persiapan Upacara Tawur Nawa Gempang, Senin (11/9), mengatakan Karya Ngusabha ini diawali dengan pelaksanaan Tawur Agung Nawa Gempang di Catus Pata Desa Adat Tegallalang.
Dewa Rai menyampaikan Tawur Nawa Gempang ini sangat jarang dilakukan dalam sebuah upacara. Upacara Tawur Nawa Gempang ini dikaitkan dengan kejadian yang agak janggal dalam kurun waktu yang panjang seperti karena mati salah Pati, ulah Pati atau kejadian lain yang sifatnya bencana (biuta). Sesuai petunjuk Pinandita, akumulasi dari kejadian tersebut membuat jagat atau dunia ini cuntaka.
Ia menjalankan untuk itu Desa Adat Tegallalang menggelar Tawur Nawa Gempang. Simbol niasa dengan mengambil tanah jejumputan di masing-masing pekarangan rumah tempat publik dan parahyangan. Tanah tersebut diambil dari setiap sudut dan bagian tengah diambil dan disatukan dalam Catus Pata Desa Adat Tegallalang. “Dengan upacara yang lumayan besar dan sangat jarang dilaksanakan,” ucapnya.
Tanah jejumputan tersebut sebagai simbol akan diaben dan selanjutnya dilarung ke pantai. Banten tawur ini selaku pe-nyomya bhuta kala dan sifat-sifat buruk yang ada di buana alit dan buana agung.
Setelah pelaksanaan Tawur Nawa Gempang ini harapan masyarakat keadaan desa adat secara umum menjadi kondusif. “Dengan harapan pelaksanaan Upacara Karya Ngusabha Desa dan Ngusabha Nini di Desa Adat Tegallalang yang akan digelar selanjutnya bisa berjalan lancar,” jelas Bendesa Adat Desa Tegallalang.
Upacara Tawur Nawa Gempang di Catus Pata Desa Adat Tegallalang ini dipuput Ida Pedanda Putra Kekeran dan Ida Pedanda Budha Gunung Sari.(Wirnaya/balipost)