DENPASAR, BALIPOST.com – Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Putra berkomitmen melaksanakan dan melanjutkan program pembangunan Bali Era Baru Wayan Koster bersama Tjok Oka Artha Ardana Sukwati (Cok Ace) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023, dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru”. Bahkan, Pj Gubernur mengapresiasi berbagai capain pembangunan Wayan Koster – Cok Ace yang telah meletakkan pondasi kuat pembangunan Bali. Pihaknya akan memperkuat pondasi pembangunan Bali tersebut yang ditandai dengan 44 Tonggak Penanda Peradaban Bali Era Baru.
Dekan FH Universitas Mahasaraswati, Dr. Sukawati Lanang P. Perbawa, SH.,M.Hum., mengatakan sosok Mahendra Jaya tidak asing bagi Bali. Sebab, ia pernah menjabat selaku Dirreskrimsus Polda Bali (2016), sehingga paham betul tentang Bali. Apalagi, jabatan terakhirnya merupakan Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan dan Hukum. Sehingga, secara kemampuan, Mahendra Jaya selaku Pj Gubernur Bali akan mampu membawa Bali ke arah yang lebih baik ke depannya.
Karena batasan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai Pj Gubernur telah diketahuinya. Sehingga, pada saat pelantikan dan serah terima jabatan, ia menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program pembangunan Bali Era Baru yang digariskan Wayan Koster bersama Cok Ace.
Bahkan, program pembangunan dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” diperkuat. Karena visi ini dalam pembangunan Bali mencirikan alam, manusia, dan budaya Bali.
Terlebih, pembangunan Bali telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali dan Perda Nomor 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125. Kedua aturan ini lahir di era masa jabatan Wayan Koster bersama Cok Ace selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.
“Kenapa Pak Pj Gubernur Bali (Mahendra Jaya,red) pasti akan melanjutkan dan meneruskan (pembangunan Bali Era Baru dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’,red)? karena tidak hanya persoalannya dengan Gubenrur Pak Wayan Koster dulu, namun karena Undang-Undang Provinsi Bali dan Perda Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 itu, dan itu masih berlaku. Karena Undang-Undang ini sifatnya mengikat, dan Perda ini juga sifatnya mengikat,” tandas Lanang Perbawa dalam Dialog Merah Putih Bali Era Baru “Komitmen Pj Gubernur Bali Terhadap Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, di Warung Coffee 63 A Denpasar, Rabu (13/9).
Wakil Rektor I ISI Denpasar, Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa, mengakui bahwa program-program pembangunan Bali yang dilahirkan Wayan Koster – Cok Ace sangat baik untuk Bali ke depan. Sehingga, tidak salah Mendagri Tito Karnavian saat serah terima jabatan ke Pj Gubernur Bali, menyatakan Wayan Koster sebagai strong leader atau pemimpin yang kuat. Sehingga, Mendagri meminta kepada Pj Gubernur Mahendra Jaya untuk melaksanakan dan meneruskan garis-garis program pembangunan Bali yang telah diberikan landasan dasar oleh Wayan Koster – Cok Ace.
Menurut Gede Rai Remawa, dari sisi seni dan budaya, kebijakan yang dikeluarkan Wayan Koster – Cok Ace sangat esensial dengan apa yang dicita-citakan leluhur orang Bali. Karena, dari konsep “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” sangat dekat dengan konsep yang tertuang dalam berbagai lontar yang dilaksanakan, didedikasikan, diterapkan, dan dicita-citakan leluhur orang Bali. Yaitu, tidak hanya tentang konsep Tri Hita Karana, tetapi juga tentang konsep Padma Bhuwana. Terlebih berbagai kebijakan terhadap pelindungan dan pengembangan kebudayaan Bali telah dibuat. Sehingga, memberika legalitas yang kuat terhadap seni dan budaya Bali.
“Saya berharap dan sependapat dengan pak Mendagri agar Pj Gubernur kita secara konsisten bisa meneruskan ini (program pembangunan Wayan Koster – Cok Ace bidang alam, manusia, dab kebudayaan Bali, red), karena kita di Bali tidak memiliki kekayaan sumber daya alam, selain keindahan alam, manusia, dan budaya Bali yang saya fikir harus dipertahankan. Dan konsep ini sangat dekat dengan cita-cita leluhur orang Bali,” ujarnya.
Hal senada juga diungkap Ketua PHDI Provinsi Bali, I Nyoman Kenak. Pihaknya berharap program pembangunan Bali dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” bisa dilanjutkan dan diperkuat oleh Pj Gubernur Mahendra Jaya. Menurutnya, visi pembangunan Bali Wayan Koster – Cok Ace ini telah sesuai dengan sastra untuk mengharmoniskan dan menyeimbangkan alam Bali beserta isinya (manusia dan budaya Bali) harus dijaga yang menjadi kekuatan Bali ke depan. Melihat latar belakang Pj Gubernur Mahendra Jaya, Kenak meyakini segala permasalahan Bali akan mampu diselesaikan selama masa jabatan Pj Gubernur Mahendra Jaya. Terlebih, Mahendra Jaya merupakan orang Bali asli, sehingga paham adat istiadat dan budaya Bali. (kmb/balipost)