Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Paiketan Krama Istri (PAKIS) Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali merayakan puncak HUT ke-3 Tahun 2023, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Minggu (17/9) malam. Perayaan HUT ke-3 ini dihadiri langsung oleh Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya.

Perayaan HUT ditandai dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur. Pemotongan tumpeng dilakukan langsung oleh Manggala Utama PAKIS MDA Provinsi Bali, Putri Suastini Koster. Pemotongan tumpeng pertama diberikan kepada Pj Gubernur Mahendra Jaya.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Mahendra Jaya, mengaku kaget saat melihat semua ibu-ibu yang hadir pada perayaan HUT ke-3 PAKIS MDA Bali di Panggung Terbuka Ardha Candra mengenakan pakian serba hitam. Ia mengaku lebih kaget dan terkejut lagi ketika melihat Panggung Terbuka Ardha Candra dipenuhi 15 ribu ibu-ibu pengurus dan anggota PAKIS. “Satu kata dari saya, hebat PAKIS Bali,” ujar Mahendra Jaya.

Sebagai bentuk apresiasinya, Pj Gubernur Mahendra Jaya mengawali sambutannya dengan pantun. “Sungguh Elok Si Anak Dara, Jika Berjalan Sungguhlah Lambat, Sungguh Hati Riang Gembira, Bertemu Hadirin Yang Terhormat”. Pantun kedua, “Jeruk Bali Pohonnya Rimbun, Bersih dan Bebas Dari Benalu, Selamat Hari Kadi Yang Ke-3 Tahun, Paiketan Krama Istri Eksis Selalu”.

Baca juga:  Aktivitas Gunung Agung Meningkat, Wahana Wisata Pasar Agung Tetap Ramai

Pj Gubernur Mahendra Jaya mengaku terhormat berada di tengah-tengah PAKIS. Walaupun udianya tergolong muda, namun keberadaan dan perannya bersama Majelis Desa Adat (MDA) sangat penting dan strategis. Ia mengakui, selama ini PAKIS telah berkiprah dalam mambantu memajukan adat, tradisi, seni, dan budaya, serta keatifab lokal masyarakat desa adat. Selain juga mendorong partisipasi krama istri dalam membangun dan mengembangkan potensi di desa adat untuk kesejahteraan krama Bali.

Tidak hanya itu, PAKIS juga telah memberdayakan paiketan krama istri tingkat MDA kabupaten/kota, tingkat MDA kecamatan, serta tingkat desa adat. Selain itu, juga telah meningkatkan ketahanan sosial, adat, dan budaya krama desa adat melalui peran krama istri di desa adat. Juga telah berpartisipasi mewujudkan sistem perekonomian adat yang tangguh dan berdikari sebagai bagian upaya memperkuat sistem perekonomian nasional. Hal lainnya, PAKIS juga telah memperkuat paiketan krama istri sebagai subjek pembangunan.

Pj Gubernur Mahendra Jaya, mengatakan bahwa betapa pentingnya peran perempuan dalam pembangunan. Bahkan, sejumlah wanita telah memiliki peran penting dalam mempengaruhi sejarah dunia. Mulai dari aspek sosial, politik, pendidikan, serta kebudayaan. Begitu pulan dengan para perempuan Bali (krama istri), telah memainkan peran sosialnya dalam keberlangsungan adat Bali dari dahulu hingga saat ini. Perempuan krama istri adalah tokoh sentral dalam melestarikan warisan leluhur, adat, tradisi, seni, dan budaya. Selain itu, dikatakan bahwa di balik suksesnya seorang pria, pasti ada seorang wanita hebat yang selalu mendampingi dan mendoakannya.

Baca juga:  Pemkab Bangli Tunda Rekrutmen CPNS, Ini Alasannya

Pada kesempatan ini, secara pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Bali, Pj Gubernur Mahendra Jaya mengapresiasi eksistensi PAKIS selama 3 tahun ini. “Bersatunya perempuan Bali melalui organisasi PAKIS dengan pemerintah daerah telah mempercepat capaian program pemerintah daerah, khususnya dalam peningkatan peran serta desa adat dalam pembangunan kabupaten/kota dan Provinsi Bali yang berlandaskan Tri Hita Karana dan berakar pada nilai kearifan lokal Sad Kerthi,” tandasnya.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini pemerintah dan pemerintah daerah tengah bekerja keras dalam upaya percepatan dan pencegahan stunting di Bali. Pencegahan stunting berkaitan erat dengan perempuan Bali, terutama para ibu. Seorang ibu berperan penting menjaga kualitas keluarga, mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual, serta nilai-nilai agama tang merupakan dasar untuk mencapai keluaga yang sejahtera.

Salah satu pencegahan stunting melalui edukasi kepada ibu dan calon ibu dalam perubahan perilaku peningkatan kesehatan dan gizi keluaga. Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua, khususnya ibu. Peran ibu dalam mencegah terjadinya stunting sangatlah penting dan tidak bisa diremehkan.

Baca juga:  Okupansi di Bali Selatan Naik Signifikan

Oleh karena itu, Pj Gubernur Mahendra Jaya meminta PAKIS ikut serta membantu upaya pemerintah daerah dalam pencegahan stunting melalui edukasi maupun sosialisasi kepada krama istri, bekerjasama dengan Puskesmas setempat. Di sisi lain, pemberdayaan krama istri juga sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem.

“Saya mengapresiasi bahwa PAKIS telah membantu pemerintah daerah melalui kegiatan aksi sosial ‘Tresna lan Punia’ yang memberikan bantuan kepada krama kurang mampu yang menyasar lansia, ibu hamil, disabilitas, krama istri pecalang, dan yowana,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Mahendra Jaya, bahwa PAKIS juga telah berperan untuk mewujudkan ketahan pangan dan membantu perekonomian keluarga krama Bali yang kurang mampu dengan memberikan bantuan berbagai bibit sayuran, buah dan bantuan lainnya. “Saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-3 kepada PAKIS, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberikan restu agar pada tahun-tahun mendatang PAKIS dapat terus mengembangkan kualitas diri dan menggerakkan krama desa adat dalam menjaga, melestarikan, dan memperkuat adat, agama, tradisi, budaya, dan kearifan lokal Bali, serta menjadi benteng dalam menjaga Bali. PAKIS Bali, satya, sadia, sayoga,” pungkasnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN