SINGARAJA, BALIPOST.com – Kerusakan infrastruktur jalan akibat hujan deras belakangan ini semakin berambah. Yang terbaru ruas jalan di Desa Gesing menuju obyek wisata Danau Tamblingan Desa Munduk, Kecamatan Banjar tergerus hujan pada Jumat (2/2).
Setengah lebih badan jalan kabupaten ini tergerus dan mengakibatkan longsor. Lalu lintas dari dua arah pun terganggu dan hanya bisa dilalui sepeda motor saja.
Informasi dikumpulkan, Sabtu (3/2), sebelum kejadian hujan deras kembali melanda Desa Gesing dan sekitarnya. Volume air hujan yang besar membuat tanah di jalan Gesing menuju Danau Tamblingan dan sebagai jalur alternatif ke Denpasar itu labil.
Situasi itu membuat setengah lebih jalan yang baru saja selesai diaspal hotmix dengan dengan dana APBD Buleleng itu tergerus. Aspal dan tanah jalan itu kemudian longsor ke jurang dengan kedalaman sekitar enam meter dari atas jalan. Sementara panjang jalan yang amblas mencapai 17 meter.
Beruntung, saat kejadian lalin sepi sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun demikian, jalan ini sangat membahayakan jika pengemudi memaksa untuk melewati jalan tersebut.
Saat ini, hanya sepeda motor saja yang berani melewati di atas jalan yang nyaris putus tersebut. Sedangkan, kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa lewat, karena sisa jalan yang sempit sangat membahayakan kalau tetap dilewati.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Buleleng Ketut Suparta Wijaya usai meninjau kerusakan jalan Gesing-Tamblingan mengatakan, penanganan sementara pihaknya baru memasang rambu peringatan agar kendaran, khususnya sepeda motor untuk berhati-hati melintasi jalan tersebut. Sementara untuk roda empat, pihaknya mengimbau agar mencari jalur alternatif. “Saat ini kami baru pasang peringatan dulu agar pengendara hati-hati melintas dan untuk roda empat lebih baik cari jalan lain karena sisa jalannay speit dan tidak bisa dilintasi kendaraan besar,” katanya.
Terkait perbaikan, Suparta mengatakan dari hasil pendataan di loaksi kerusakan jalan tersebut tergolong parah. Estimasi dana yang dihabiskan untuk memperkuat struktur jalan mencapai Rp 200 juta.
Kebutuhan anggaran itu akan dialokasikan dalam APBD Perubahan 2018 ini. Sementara, konstruksi yang akan dilakukan adalah batu pasangan yang ditambah dengan konstruksi beton bertulang. “Lumayan banyak menghabiskan karena selain curam, penguatan struktur jalan-nya juga harus dikombinasikan dengan batu pasangan dan beton bertulang, sehingga tanah bisa lebih kuat dan mencegah tanah tertahan dan tidak mudah tergerus,” katanya. (Mudiarta/balipost)