DENPASAR, BALIPOST.com – Peran Pinandita sangat dibutuhkan untuk memberi pencerahan kepada umat Hindu. Utamanya dalam meningkatkan sradha bhakti Umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Oleh karenanya, pengetahuan Ketuhanan (Teologi) Hindu terhadap Pinandita tentang tattwa Hindu sangat penting dikuasai oleh seorang Pinandita.
Sehingga, Pinandita bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan pengetahuan kepinanditaannya. Melihat pentingnya penguasaan pengetahuan Teologi tersebut, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali bekerjasama dengan Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Korwil Bali menyelenggarakan pendidikan Brahma Widya kursus Teologi Hindu angkatan II di Gedung PHDI Bali, Sabtu (3/2).
Kursus Teologi Hindu ini akan berlangsung selama 6 bulan sampai bulan Juli 2018 mendatang. Sebelum Pedidikan Brahma Widya dimulai terlebih dahulu dilakukan upacara Upanayana yang diikuti oleh seluruh peserta yang mengikuti pendidikan Brahma Widya.
Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., didampingi Ketua PSN Korwil Bali, Mangku Nyoman Parbasana, dan Ketua Panitia Ir. I Wayan Suwindra, mengatakan di era globalisasi sekarang ini, pendidikan dan ilmu pengetahuan tentang Panca Sradha (Lima Keyakinan Dasar), terutama Ilmu Ketuhanan (Teologi) Hindu beserta Widhi Tattwanya sangat penting dikuasai oleh seorang Pinandita. Sebab, Pinandita merupakan orang tua bagi umat Hindu.
Sehingga harus mampu meningkatkan pengetahuan ketuhanannya untuk bisa memberikan pencerahan kepada umat. Terutama generasi muda untuk selalu berbuat sesuai dengan ajaran Agama Hindu.
Selain ilmu ke-Tuhan-an, pada kursus ini juga akan diperdalam ilmu pengetahuan tentang hubungan Atman dengan Tuhannya dan ilmu pengetahuan tentang Karma Sradha yang saat ini semakin diabaikan oleh umat Hindu. Di samping akan juga diberikan ilmu pengetahuan tentang Punarbhawa dan Moksa. “Peran pinandita tidak hanya sebagai “penganteb” banten upacara saja, tetapi Pinandita juga harus bisa memberikan dharma wacana untuk mencerahkan umat Hindu tentang ketuhanan Hindu yang dipujannya,” ujar Prof. Sudiana.
Rektor IHDN Denpasar ini berharap kursus Teologi Hindu ini bisa berlanjut ke depannya sesuai dengan kebutuhan ilmu pengetahuan umat Hindu. Sehingga peran Pinandita dalam memberikan pencerahan bisa meningkatkan sradha bhakti umat Hindu kedepannya dan bisa menjadi perwakilan umat Hindu di dalam berbagai kegiatan keagaman. “Dengan kursus ini, Agama nantinya bisa menjadi kebutuhan hidup dan berguna untuk hidup. Sehingga, umat mengetahui apa tujuan beragama dan untuk apa mereka memeluk agama di dunia ini. Sehingga tidak “ngambang” dalam menganut agama, khususnya Agama Hindu,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Bali, Drs. AA Gede Griya, MH., berharap melalui pendidikan Brahma Widya kursus Teologi Hindu ini mampu mewujudkan para Pinandita yang memiliki kemampuan yang mampu beradaptasi dan menjawan tantangan zaman khususnya yang berkaitan dengan Teologi Hindu termasuk dalam acara agama. Sehingga hakikat tuntunan dan nilai hidup yang diajarkan Agama Hindu dalam konsep ajaran Catur Purusa Artha akan melahirkan orang-orang yang melaksanakan dharma atau swadharma dengan sungguh-sungguh. Sebab, hanya dengan kursus Teologi Hindu nilai-nilai Dharma Widya dapat diwujudkan dalam mencapai kebahagiaan sejati (moksa). (Winatha/balipost)