Kesulitan Pakan- Peternak sapi mulai kesulitan pakan dan air di musim kemarau ini. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Musim kemarau membuat para peternak sapi kelimpungan. Pasalnya, saat ini mereka kesulitan untuk mencari pakan dan air untuk minum ternak yang dipeliharanya.

Salah seorang peternak sapi asal Banjar Yeh Kali, Desa Seraya, Karangasem I Ketut Suwitra, Selasa (3/10), menuturkan, kalau dirinya saat ini kesulitan untuk mencari pakan ternak. Sebab, rumput yang ada saat ini mulai mengering akibat cuaca panas yang terjadi. “Saya mulai kesulitan mencari pakan sejak mulai musim kemarau tiga bulan lalu,” ucapnya.

Baca juga:  Tanpa Lintasan Atletik, Bangli Ingin Berprestasi

Suwitra mengatakan, untuk memberikan pakan ternaknya, dirinya memberi somi atau padi. Selama ini dirinya sudah membeli somi ratusan ribu rupiah. “Saat ini masih ada somi, tapi sudah mulai sedikit. Satu bulan saya beli somi sebesar Rp 300 ribu. Dan kalau nanti tak dapat beli somi lagi, terpaksa cari daun-daun hijau yang masih bisa dicari,” katanya sembari menyatakan dirinya memelihara tiga ekor sapi.

Tak hanya kesulitan pakan saja, jelas Suwitra, tapi saat ini dirinya juga kesulitan air untuk diberikan minum ternaknya. Untuk kebutuhan itu dirinya terpaksa harus membeli air karena air hujan yang disimpan di cubang atau bak penampungan sudah habis. “Saya sudah membeli air sejak musim kemarau Juli lalu. Untuk saat ini air masih tersisa air ya yang bisa dipakai untuk kebutuhan satu bulan kedepan. Ternak minum sehari sekali,” jelasnya.

Baca juga:  Hari Kedua, Pencarian KM Odyssey Dilanjutkan

Hal senada diutarakan peternak lain, I Ketut Kembar. Menurutnya, untuk pakan dirinya mencari somi ke wilayah Ujung hingga Bebandem. Disana dirinya tidak membeli, namun diberikan secara gratis oleh penyakap atau pemilik padi. “Ketika ada panen padi disana, saya langsung kesana mencari somi mengunakan sepeda motor,” jelasnya.

Kembar mengatakan, kalau untuk air saat ini juga mulai kesulitan. Untuk saat ini dirinya memakai air PAM untuk memberikan minum ternaknya. “Saya pelihara dua sapi. Untuk minumnya sekali dalam sehari, tadi kebetulan baru selesai ngasi minum,” tandas Kembar. (Eka Parananda/Balipost).

Baca juga:  7 dari 9 Kecamatan di Buleleng Rawan Krisis Air Bersih
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *