DENPASAR, BALIPOST.com – Paguyuban AKAP Bali yang terdiri dari sopir, kondektur, penjual tiket bus AKAP serta pedagang menggelar aksi demo di DPRD Bali, Senin (5/2). Mereka menuntut agar Terminal Ubung dikembalikan fungsinya seperti dulu lagi sebelum turun menjadi terminal tipe C.
Pasalnya, Terminal Mengwi yang kini menyandang predikat terminal tipe A terlalu jauh untuk dijangkau oleh calon penumpang.
“Kami di lapangan sangat menderita dengan pindahnya terminal Ubung ke Mengwi karena kami dipindahkan tidak difasilitasi sesuatu yang memadai,” ujar Ida Bagus Wiriada selaku Ketua 3 Paguyuban AKAP Bali.
Menurut Wiriada, konsumen bus AKAP banyak yang mengeluh setelah diturunkan di Terminal Mengwi. Mereka umumnya kesulitan mengakses angkutan umum, seperti angdes maupun AKDP. Kalaupun ada taksi, para penumpang harus mengeluarkan ongkos lebih mahal dua kali lipat.
Sementara bila mengandalkan bus Trans Sarbagita, terbatas oleh waktu dan seringkali terlambat. Keluhan yang sama juga muncul ketika penumpang hendak menuju ke Terminal Mengwi.
“Penumpang akhirnya pindah semua ke travel (beralih dari AKAP, red). Sekarang banyak sekali ada travel bodong. Sementara kami yang punya trayek resmi, pendapatan kami akhirnya turun sampai 80 persen,” jelasnya.
Wiriada mengaku sebetulnya tidak masalah jika dipindahkan ke Terminal Mengwi. Dengan catatan, pemerintah sudah menyiapkan jaringan trayek yang memadai. Sementara pemerintah menyiapkan jaringan trayek, anggota Paguyuban AKAP meminta agar bisa dikembalikan ke Terminal Ubung. (Rindra Devita/balipost)