sawah
Petugas dari Dinas PKP bersama TNI dan petani mengendalikan hama tikus dengan geropyokan. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Hektaran lahan sawah di Subak Bekutel Desa Apuan, Susut diserang hama tikus sehingga berdampak pada rusaknya tanaman milik petani.

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) bersama petani dan TNI, Senin (5/2) turun ke lokasi, turut melakukan upaya pengendalian dengan cara geropyokan.

Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli Wayan Sukarta mengatakan geropyokan yang dilaksanakannya di Subak Bekutel merupakan bagian dari upaya khusus (upsus) swasembada pangan dengan fokus komoditas padi, jagung dan kedelai.

Baca juga:  Mayoritas Kasus Aktif COVID-19 Bali Jalani Isoman dan Isoter, Cuma Segini Dirawat di RS

Geropyokan adalah salah satu cara untuk mengendalikan hama tikus secara terpadu. Cara ini diakuinya cukup efektif untuk memberantas tikus. Karena dengan dimasukannya asap ke dalam sarang tikus dapat membuat tikus dewasa yang bersembunyi di dalam tanah keluar sehingga mudah ditangkap. “Dengan cara ini tikus-tikus kecil yang disinyalir masih ada di dalam tanah juga bisa dibasmi,” ujarnya.

Ada sekitar 5 hektar lahan sawah di Subak Bekutel yang mengalami serangan hama tikus. Serangan tikus masih tergolong tingkatan sedang namun dampaknya dirasakan cukup mengganggu petani.

Baca juga:  Subak Dilemahkan, Eksploitasi Sawah Tak Terbendung

Sukartana mengatakan setelah melakukan geropyokan, upaya pengendalian hama tikus di Subak Bekutel akan dilanjutkan hingga satu minggu kedepan dengan memasang umpan klerat. Umpan berbentuk gambir yang telah diberikan kepada petani tersebut diharapkan mampu memberantas hama tikus hingga tuntas.

“Kami akan evaluasi subak-subak lainnya yang diserang hama tikus. Biasanya subak yang banyak diserang tikus yang lokasinya berada di dekat jurang,” jelasnya. (dayu rina/balipost)

Baca juga:  Tabanan Desak Porprov Jangan Mundur Terus

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *