AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga Desa Pakraman Timbrah, Kecamatan Karangasem, meninggal, Senin (5/2) akibat tertimpa pohon tumbang. Peristiwa nahas terjadi di siang bolong, ketika korban sedang mandi di Pemandian Umum atau Beji Kauh. Korban langsung meninggal di tempat, setelah dihantam batang pohon kelapa di bagian kepala hingga pundaknya.
Kapolsek Kota Karangasem, Kompol Made Tulus didampingi Kanit Reskrim Polsek Kota Iptu I Wayan Gede Wirya mengatakan, saat itu di lokasi kejadian ada tiga orang. Sekitar pukul 14.00 wita, awalnya dua orang warga Ni Nengah Sulasih alias Kuncung bersama Ni Wayan Mantra alias Bracit ada lebih dulu di permandian umum Beji Kauh ini.
Kemudian, saat keduanya mencuci pakaian di bataran sebelah barat, datanglah korban Ni Nengah Suarti alias Nengah Honda ini untuk bersama-sama mencuci pakaian yang kotor sambil mandi.
Tiba-tiba angin bertiup sangat kencang hingga mengakibatkan pohon kelapa di sebelah barat pemandian umum ini tumbang. Sontak kedua warga sebelumnya, Kuncung dengan Bracit sangat kaget melihat batang pohon kelapa tumbang tepat di sebelahnya.
Keduanya sangat histeris, begitu melihat korban yang tepat berada di sampingnya, terjatuh dengan posisi telungkup dengan luka cukup parah di bagian kepalanya. “Pundak dan tangan korban sudah nyaris putus akibat hantaman batang pohon kelapa ini. Ini menandakan hantaman terhadap korban sangat keras,” kata Kapolsek.
Dalam keadaan panik, mereka meminta pertolongan warga. Namun nahas, saat hendak di bawa ke rumah duka, korban sudah tidak bernyawa. Korban diduga meninggal di tempat, akibat luka parah pada kepalanya.
Hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban, terdapat patah pada pangkal lengan kiri dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm. Terdapat luka robek pada dagu, bibir dan bagian kepala belakang kiri. “Telinga kirinya juga terus mengeluarkan darah,” imbuh Kanit Reskrim Iptu I Wayan Gede Wirya.
Korban kemudian dikubur di Setra Desa Pakraman Timbrah hari itu juga. Korban cukup dikenal, karena sehari-hari warga Banjar Dinas Timbrah Lambuan ini bekerja berdagang kebutuhan sehari-hari warga, seperti bumbu-bumbuan dan sayuran. (bagiarta/balipost)