ANJING - Seorang warga memegang anjing peliharaannya untuk memudahkan petugas memasang microchip di Sanur Kaja, Denpasar. Sekitar seribu ekor anjing peliharaan warga dipasangi microchip sebagai upaya dalam program inovasi desa untuk kesejahteraan anjing. (BP/eka adhiyasa)

DENPASAR,BALIPOST.com -Perkembangan teknologi semakin pesat. Buktinya, anjing kini bisa dipasangi microchip. Pemasangan alat ini serangkaian program inovasi desa untuk kesejahteraan anjing bernama GUDI atau Gochip Unified Digital Identity. Kegiatan ini menyasar sekitar 1000 ekor anjing di Desa Sanur Kaja. Salah satu manfaat yang didapat yakni bisa melacak anjing yang hilang.

Perbekel Sanur Kaja, I Made Sudana yang ditemui disela-sela kegiatan, Senin (9/10) mengatakan, program ini merupakan yang pertama untuk tingkat desa atau kelurahan di Indonesia. Program ini diawali dari Perdes Kesejahteraan Hewan Tahun 2017 dan diterapkan tahun 2018. Perdes itu bermula dari kasus gigitan anjing yang menimpa wisatawan dan pihak desa diminta bertanggungjawab untuk pengobatan di RS Internasional.

Baca juga:  Pascameninggalnya Mangku Nengah Widi akibat Rabies, Seratusan Anjing Liar Dieliminasi

Pelaksanaan pemasangan micorchip ini melakukan MoU dengan perusahaan chip di Kanada. Dikatakan, banyak keuntungan dari pemasangan microchip ini seperti identitas anjing tercatat termasuk ras, hingga riwayat kesehatan anjing juga terekam.

Pemasangan microchip ini bisa dilakukan kepada semua anjing, namun harus atas rekomendasi dokter hewan. Ia juga menambahkan, database anjing ini akan menjadi rahasia dari pihak desa. Pemasangan microchip ini telah dimulai sejak September 2023 lalu dan kini sudah menyasar 200 lebih anjing.

Baca juga:  Usai Gigit Warga, Khawatir Rabies Anjing Dieliminasi

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, A.A. Bayu Brahmasta mengatakan saat desa atau kelurahan lain masih berkutat dengan rabies namun Sanur Kaja sudah memikirkan kesejahteraan anjing. “Di sini data kesehatan anjing sangat diperhatikan,” katanya.

Meskipun pernah ada satu kasus di Sanur Kaja, namun ternyata itu adalah kasus dari luar. Dia pun berharap agar desa atau kelurahan lain mengikuti jejak dari Sanur Kauh ini. (Asmara Putera/Balipost)

Baca juga:  Masuk Zona Merah, Vaksin Rabies Fokus di Kuta Selatan

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *