DENPASAR, BALIPOST.com – Atlet panjat tebing, Desak Made Rita Kusuma Dewi, yang baru saja menyabet emas di nomor speed, Asian Games (AG) Hangzhou, mendadak menjadi tamu istimewa, dalam diskusi bertajuk ‘Rembug Prestasi Olahraga Bali Tahun 2023’ di KONI Bali, Jumat (13/10). Pemandu Diskusi Nyoman Yamadhiputra menyebut, Desak Rita digadang-gadang mendulang emas pada Olimpiade Paris 2024.
“Astungkara, doakan saja saya bisa menyabet emas, pada hajatan multievent terakbar se-jagat raya ini,” tutur atlet asal Buleleng ini.
Ia menceritakan, materi latihan di pelatnas mulai teknik, fisik, sampai tes psikologi. “Tes psikologi bertujuan memotivasi diri sendiri, utamanya menggapai juara,” ungkapnya.
Ketua FPTI Bali Putu Yudi Atmika, menerangkan, perlunya sinergitas antara pengurus cabor, KONI, termasuk awak media. Ia mengakui, dalam menghadapi event Babak Kualifikasi (BK) PON cabor dituntut serius dan tak bisa berpangku tangan dengan kucuran dana KONI. “Jika bertumpu anggaran KONI, kami hanya bisa menggelar pelatda 2-5 hari, tetapi atlet panjat tebing pelatda dua bulan dan menginap di hotel,” ucapnya.
Dikisahkan, FPTI awalnya memiliki dua atlet debutan Desak Rita dan Iwan Putra asal Jembrana. “Iwan sempat berprestasi pada level internasional di Itali,” katanya.
Tak cuma itu, panjat tebing Bali juga mendunia. Untuk itu, saatnya Bali memiliki venue berkelas dunia, yamg disiapkan lahan 2 hektar, lokasinya dekat GWK. “Pemerintah harus mendukung demi terciptanya sport tourism,” beber dia.
Pada bagian lain, Ketua KONI Bali IGN Oka Darnawan, merinci, hingga kini 40 cabor telah menjalani Pra PON dan meloloskan 377 atlet, tinggal 18 cabor lagi. “Sisa 18 cabor ini diperkirakan meloloskan 147 atlet lagi,” terangnya.
Enam cabor Bali tidak lolos PON, yakni bridge, squash, arung jeram, hapkido, hoki, serta triatlon. (Daniel Fajry/balipost)