Founder Liga Tennis, Dmitry Shcherbako (kiri) menjelaskan tentang Liga.Tennis Open, Jumat (27/10). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Liga Tennis Open, turnamen tenis amatir tahunan yang digelar pada 21-28 Oktober diikuti ratusan peserta. Turnamen ini menurut Founder Liga Tennis, Dmitry Shcherbako, Jumat (27/10), bertujuan untuk membantu orang hidup lebih baik dengan olahraga raket.

“Dalam waktu dekat, Liga Tennis Open akan berkembang menjadi turnamen tenis profesional ATP/WTA – Indonesia Open. Tujuan kami adalah untuk menyelenggarakan acara ATP 250 di Indonesia. Menarik pemain terbaik dunia datang ke Indonesia, khususnya ke Bali, ribuan pengunjung, broadcasting di seluruh dunia,” ungkapnya.

Baca juga:  Jelang G20, Ditargetkan Zero Gangguan Kamtibmas

Menurutnya, tennis dan olahraga raket ini telah berkembang pesat. Salah satu olahraga terbaik di dunia ini bahkan menurut studi Universitas Harvard tahun 2016, bisa mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 56 persen jika dimainkan 3 jam per minggu.

Selain itu, masa pandemi turut berkontribusi pada perkembangan tennis. Orang-orang mulai bermain tennis karena aturan jarak yang berlaku pada waktu itu.

Lewat Liga Tennis ini, ia menargetkan, dalam 10 tahun membuka 77 klub di seluruh dunia. Dimulai dengan Indonesia, dilanjutkan dengan ekspansi ke berbagai negara . Hal ini pun diharapkan akan membuka ribuan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Baca juga:  Dipresentasikan, DED GOR Debes Lebihi Pagu Rp 8 Miliar

Bahkan, Pusat Tennis Internasional dibangun di Semarang untuk menyelenggarakan turnamen dan acara tingkat dunia. Tak hanya itu, terdapat juga Liga App, aplikasi olahraga raket di Asia yang menyediakan pemesanan lapangan tenis, mencari pemain, dan berkomunikasi untuk menghasilkan pemain tenis terbaik dunia dari Indonesia, termasuk juara Grand Slam.

Saat ini Liga Tennis memiliki 4 klub di Bali dengan 2 fasilitas lainnya dalam proses pembangunan, yaitu di Ubud dan Seminyak. “Tahun ini juga, kami akan memulai pembangunan 2 klub baru di Semarang, Jawa Tengah,” ujarnya.

Baca juga:  Isu KUHP Belum Pengaruhi Kunjungan ke Bali, "Booking" Hotel Hampir 100 Persen

Setelah jaringan ini terbentuk, ia akan meluncurkan program pengembangan tennis dan olahraga raket nasional. Hal ini untuk mendukung talenta junior lokal di seluruh Indonesia yang berpusat di Semarang.

Ketua Umum PELTI Prof. Eddy Hiariej menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil dengan GDP lebih dari 5 persen membuat perkembangan fasilitas tennis dan olahraga raket di Indonesia itu berkembang dengan baik. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN