PROGRAM Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) terus digenjot Pemkab Klungkung. Hal tersebut salah satunya ditunjukkan dengan penataan lingkungan secara berkelanjutan. Seperti halnya di Kelurahan Semarapura Klod Kangin. Program yang bergulir 2017 ini diresmikan Bupati, I Nyoman Suwirta, Minggu (11/2).
Program tersebut sebagai salah satu langkah mewujudkan sasaran Rencana Pembangunan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Menyukseskan ini, terdapat tim lapangan secara khusus. Bupati Suwirta mengharapkan bisa bersinergi dengan pemkab dan membantu memetakan lokasi kumuh. Mendukung program nasional ini juga, dinas terkait sudah diminta untuk segera melakukan perencanaan berkaitan dengan langkah-langkah penanganan. Demikan pula anggarannya, harus bisa diklasfikasikan, mana dari daerah maupun pusat. “Ini untuk meyukseskan kabupaten Klungkung nol persen lingkungan kumuh,” ungkapnya.
Pada 2017, program Kotaku menyasar Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Semarapura Kauh dan Desa Gelgel dengan dana masing-masing Rp 350 juta yang berasal dari Bantuan Dana Investasi (BDI). Mengingat skala pencapaian program sangat kompleks, Bupati asal Nusa Ceningan ini menilai sangat perlu kolaborasi antarsektor dan multiaktor, yakni pemerintah mulai tingkat pusat sampai tingkat kelurahan/desa, swasta/CSR, akademisi, masyarakat, dan pihak terkait lainnya.
Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (Satker PKP) Provinsi Bali, Nurhadi menyampaikan Kabupaten KLungkung menjadi salah satu dari lima Kabupaten Kota di Provinsi Bali menjadi sasaran Program Kotaku. “Ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memiliki beberapa kegiatan penunjang yakni melalui pelatihan, maupun mengenai infrastruktur,” ungkapnya.
Lurah Semarapura Klod Kangin I Ketut Muka menyampaikan sebelumnya luasan kumuh yang ada di wilayahnya mencapai 3,22 hektar, yang tersebar di Lingkungan Mergan dan Pande. Secara numerik, total nilai awal kekumuhan mencapai 16, dengan rata-rata kekumuhan sektoral 10,89%. Setelah penanganan melalui program yang dinaungi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) ini, kekumuhannya secara numerik menjadi 13 dengan rata-rata kekumuhan sektoral 9,11% dengan kontribusi penanganan 16,34%. “Dengan program ini, sudah ada perubahan yang terjadi,” sebutnya. Pada peresmian itu, turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra, Camat Klungkung I Komang Gde Wisnuadi. (Adv/balipost)