Kecelakaan lalu lintas maut memakan korban jiwa terjadi di jalan tanjakan perbatasan antara Nongan-Bangli, Kabupaten Karangasem, Kamis (16/11) malam. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kecelakaan lalu lintas maut memakan korban jiwa terjadi di jalan tanjakan perbatasan antara Nongan-Bangli, Kabupaten Karangasem, Kamis (16/11) malam. Sebuah minibus nopol DK 7075 SY mengangkut belasan orang pemedek yang berasal dari Desa Tianyar, Kecamatan Kubu diduga mengalami rem blong dan menyebabkan sedikitnya 6 orang tewas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WITA. Diketahui pemedek ini baru selesai melakukan persembahyangan di Pulasari.

Baca juga:  Kuasa Hukum Kades Pamecutan Kaja Sebut Sudah Kembalikan Sebagian Dana

Sebelum mini bus terguling, mobil diketahui meluncur dengan kecepatan tinggi karena diduga mengalami rem blong. Mobil terguling setelah menabrak mobil pick up yang ada di bawah.

Bahkan, mobil mini bus ini mengalami ringsek di atapnya setalah terguling. Sejumlah penumpang didalam mini bus tewas akibat terjepit karena kerasnya benturan.

Dari informasi, tercatat enam orang dinyatakan meninggal dunia. Empat korban meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan dua korban lainnya dinyatakan meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas Rendang. Dua di antara korban juga mengalami luka berat dan belum sadarkan diri.

Baca juga:  Kasus COVID-19 di Seluruh Dunia Capai 200 Ribu dengan 8 Ribuan Kematian

Salah seorang warga setempat, Widnyana saat dikonfirmasi menjelaskan rombongan pemedek tersebut baru selesai melakukan persembahyangan di Pura Pulasari. Mereka diduga hendak pulang ke Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Karangasem.

“Mungkin akibat benturan yang sangat keras minibus langsung gepeng sehingga penumpang yang ada di dalam hampir semuanya terjepit,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana belum bisa memberikan keterangan secara rinci. “Petugas kepolisian saat ini sedang melakukan olah TKP di lokasi kejadian,” singkatnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Dalam 20 Hari, Zona Merah Ini Catatkan Kumulatif Kematian COVID-19 Hampir 90 Orang
BAGIKAN