Ilustrasi melahirkan. (BP/Ant)

KIGALI, BALIPOST.com – Safina Namukwaya, seorang warga Uganda berusia 70 tahun menjadi perempuan tertua di Benua Afrika yang melahirkan bayi kembar di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Uganda, Kampala pada Rabu (29/11). Women’s Hospital International and Fertility Centre di Facebook mengatakan Namukwaya melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan melalui proses sesar usai menjalani program bayi tabung (In Vitro Fertilization/IVF).

IVF merupakan pengobatan infertilitas yakni kondisi di mana seorang perempuan gagal untuk hamil. Sang bayi masing-masing memiliki bobot 2 kilogram saat dilahirkan pada usia 34 pekan.

Baca juga:  Garap Potensi Pasar Afrika, Forum Bilateral Digelar di Bali

“Merayakan hari jadi kami yang ke-20, kami mencatat peristiwa yang luar biasa, yakni kelahiran anak kembar dari ibu tertua di Afrika yang berusia 70 tahun!”, demikian menurut keterangan pihak rumah sakit, dikutip dari Kantor Berita Antara, (1/12).

“Kisah ini tidak hanya tentang kesuksesan medis, tetapi juga tentang kekuatan dan ketangguhan jiwa manusia,” lanjut pernyataan tersebut.

Namukwaya kini menjadi perempuan tertua di Benua Afrika yang melahirkan, kata rumah sakit. Kepada stasiun TV swasta Uganda, dia mengatakan ini adalah persalinan keduanya dalam tiga tahun setelah kelahiran bayi perempuan pada 2020.

Baca juga:  Afrika Bisa Menjadi Pangsa Baru Bagi UMKM Indonesia

Namukwaya, yang menggambarkan kelahiran tersebut sebagai sebuah keajaiban, mengenang masa-masa sulit selama kehamilan, seperti ditinggalkan ayah dari anak-anaknya, menurut laporan.

Namukwaya mengaku bahwa pria tersebut takut menjadi ayah dari anak kembar, selain tidak pernah muncul di rumah sakit tempatnya dirawat.

Namukwaya dikabarkan kehilangan suaminya pada 1992 sebelum menjalin hubungan lain selama empat tahun kemudian. Dia disebut mengalami keguguran saat pernikahan pertamanya. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Dari Bandara Ngurah Rai Layani Ratusan Ribu Penumpang hingga Erlina Kang Adiguna Berpulang
BAGIKAN