Ilustrasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang buruh proyek mengaku bernama Adi ditemukan meninggal di Jalan Sedap Malam, Kesiman, Denpasar Timur, Sabtu (2/12). Sebelum meninggal korban sakit dan teriak-teriak langsung dibawa ke RS Bali Mandara, Sanur.

Karena tidak punya kartu identitas, korban dibawa ke TKP. Setelah beberapa saat di TKP, korban meninggal dunia. Korban diketahui kerap mabuk dan teriak-teriak.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi menjelaskan, korban datang ke pemilik proyek sekitar 3 bulan lalu. Dia datang sendiri dan minta kerja. Karena kasihan korban diterima kerja.

Baca juga:  Menlu Tegaskan Politik Bebas Aktif Masih Konsisten Dijalankan

Selama kerja di proyek, korban sering mabuk dan teriak-teriak. Ia sempat mau dikeluarkan namun tidak mau, karena kasihan, tetap diajak kerja. “Korban tidak bawa kartu identitas,” tegasnya.

Menurut Agus Hariyanto (36) pada Sabtu pukul 02.30 WITA, korban berada di proyek. Saat itu korban mengeluh sesak nafas sesak. Selanjutnya Agus menelepon pemilik proyek, I Gusti Ngurah Hari Pawitra (38) asal Gianyar dan disuruh bawa korban ke RS Bali Mandara. “Pemilik proyek (Hari) menanyakan KTP korban kepada Agus. Dibilang korban tidak memiliki kartu identitas, selanjutnya disuruh pulang,” ungkapnya.

Baca juga:  Polisi Bubarkan Warga Nongkrong Sambil Minum Miras

Setibanya di TKP, korban berbaring di gazebo dan mendengkur. Pukul 04.30 WITA, Agus membangunkan korban dan sempat mengecek denyut nadinya ternyata tidak berdenyut.

Agus langsung membangunkan Hari dan memberi tahu kondisi korban. Selanjutnya Hari melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. “Masih didalami penyebab meninggalnya korban,” tutupnya.

Sementara Kapolsek Denpasar Timur Kompol Nyoman Darsana menambahkan, saat tiba di parkir RS Bali Mandara, korban ketawa-ketawa dan dikira tidak sakit. Selanjutnya korban diajak ke Jalan Sedap Malam.

Baca juga:  Timbulkan Keresahan Warga, Mabuk-mabukan akan Diangkut Polisi

Setibanya di TKP, korban tidur bersama Agus dan temannya di gazebo. Ternyata korban menghembuskan nafas terakhirnya. “Korban tidak bawa KTP. Kalau gajian, uangnya habis dipakai minum-minum (miras). Jasad korban dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *