Tim gabungan melakukan evakuasi jasad korban tertimbun longsor di aliran Sungai Kemoning, Karangasem, Senin (11/9). (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Sepanjang 2023 warga Karangasem yang tewas akibat bencana alam tanah longsor dan kebakaran mencapai belasan orang. Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, Rabu (13/12).

Arimbawa mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki, dari Januari-11 Desember 2023 ada sebanyak 35 orang yang terdampak bencana alam tersebut. Dari jumlah itu, sebanyak 12 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sedangkan yang mengalami luka ringan 18 orang, luka berat 2 orang, serta 3 orang belum ditemukan petugas alias hilang.

Baca juga:  Dua Tuna Netra di Bangli Tinggal di Gubuk Terpal Viral di Medsos, Dinsos Sebut Sudah Dibantu Bedah Rumah

“Ke 12 orang yang meninggal dunia ini karena bencana tanah longsor, dan kebakaran. Warga yang meninggal dunia ini tersebar dibeberapa Kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Abang, Karangasem, Bebandem, Manggis, dan Rendang,” ucapnya.

Arimbawa mengatakan, kalau warga yang meninggal dunia, dan luka berat sudah diusulkan santunan ke Pemprov Bali. “Santunan ada yang sudah cair dan ada juga yang masih berproses. Semoga santunan segera bisa dicairkan,” harap Arimbawa.

Baca juga:  Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh di Bali Masih Lampaui Kasus Baru, Sayangnya Korban Jiwa Sudah Hampir 2 Bulan Dilaporkan

Dia menjelaskan, mengingat belakangan ini hujan intensitas sedang mulai melanda sejumlah wilayah di Karangasem. Melihat kondisi itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada ancaman bencana alam tersebut. “Kami himbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi kondisi cuaca yang berubah-ubah ini,” pesannya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN