SINGARAJA, BALIPOST.com – Kawasan industri Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak diusulkan menjadi penyangga pariwisata di Buleleng barat. Ini tidak lepas karena pariwisata di kawasan ini belakangan semakin menggeliat.
Salah satu buktinya adalah diliriknya Dermaga Pelabuhan Barang Celukan Bawang sebagai tempat berlabuhnya kapal pesiar asing. Selain itu, menggeliatnya pariwisata di kawasan ini adalah keberhasilan pelaku wisata dan tokoh masyarakat di Desa Pemuteran dan sekitarnya mengembangkan pariwisata, khususnya wisata bahari.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana belum lama ini mengatakan, Celukan Bawang telah ditetapkan sebagai kawasan industri sesuai Perda No. 16 Tahun 2009 Tentang RTRW Propinsi Bali. Atas penetapan zona tersebut semestinya Buleleng barat dikembangkan sebagai kawasan penyangga.
Hal ini memungkinkan karena pariwisata tidak murni sebagai kawasan industri. Apalagi, sudah lebih dari sembilan tahun perda diundangkan, tetapi penerapannya terkesan kurang efektif.
Untuk itu, perlu ditinjau kembali sesuai dengan perkembangan terkini di kawasan tersebut. “Perda ini sudah 10 tahun sekarang tidak berkembang dengan baik jadi tidak efektif. Untuk itu industri Celukan Bawang merupakan pelabuhan pariwisata dan bisa dijadikan basis industri jika dihubungkan dengan pariwisata utamanya eco tourism,” katanya.
Menurut Bupati sejalan perkembangan rute kunjungan kapal pesiar yang berkapasitas besar dan mengangkut ribuan wisatawan, Buleleng perlu mengusulkan kepada Panitia Khusus (Pansus) Revisi Perda Tentang RTRW Bali agar kawasan Celukan Bawang dan sekitarnya menjadi penyangga pariwisata. Dengan demikian pariwisata kerakyatan yang mulai tumbuh dan berkembang di wilayah barat bisa semakin mengeliat. (Mudiarta/balipost)