AMLAPURA, BALIPOST.com – Tulamben, Karangasem mulai ramai lagi dikunjungi wisatawan. Situasi ini seiring dengan optimisme pelaku pariwisata di Tulamben.

Tulamben yang terkenal dengan fasilitas diving dan snorkeling, kini okupansinya mulai tumbuh, yaitu 30 persen. Okupansi itu pun dominan diisi wisatawan Tiongkok.

Manager Ocean View Tulamben Dive and Resort, Sita Marlina, Jumat (16/2) mengatakan, Tulamben menawarkan keindahan terumbu karang bawah lautnya. Keindahan alam ini juga yang membuat hingga Februari 2018 Tulamben sudah mulai berangsur hidup setelah sempat tertidur dari aktivitas dunia pariwisata saat kondisi Gunung Agung masuk awas pertama kali pada 22 September 2018.

“Kondisi saat ini sudah mulai membaik yaitu tingkat keterisian hotel tumbuh 30 persen dari normalnya pada Januari-Februari kisaran 70 persen,” katanya.

Baca juga:  Memaknai Filosofi Melasti, Manusia Diharap Tak Lagi Rusak Lingkungan

Okupansi sudah menunjukkan kondisi yang membaik sejak awal tahun ditandai dengan adanya 30 persen peningkatan kunjungan ke objek wisata yaitu 20 persen berasal dari wisatawan Tiongkok dan sisanya dari Rusia. Kondisi ini jauh berbeda saat status Gunung Agung masuk awas pertama kali di mana September – Oktober 2017 yang masuk full booking banyak terjadi pembatalan.

“Saat itu terjadi kepanikan karena ini merupakan bencana yang belum pernah dialami sejak terakhir Gunung Agung erupsi. Kepanikan lebih mengarah untuk menjelaskan kepada wisatawan yang booking tempat terkait kondisi yang terjadi, terutama bagi wisatawan Turki yang di negaranya tidak terdapat gunung berapi,” ujarnya.

Baca juga:  Per 1 Maret, Pengelola Berlakukan HTM Baru ke Pura Lempuyang

Imbas lain dari kondisi Gunung Agung saat itu, kata Sita, terjadi penurunan okupansi secara dramatis. Pada September 2017 okupansi mencapai 90 persen maka pada Oktober tidak ada sama sekali kunjungan atau tutup, November hanya 60 persen dan Desember juga tidak ada kunjungan. Memasuki 2018 mulai membaik kendati masih tumbuh minim yaitu pada Januari okupansi baru 30 persen dan Februari 30 persen dari idealnya normal 60-70 persen.

“Januari- Februari sebenarnya masuk low season dan high season umumnya terjadi pada Juli-November yang full booking” ucapnya.

Kendati demikian pihaknya terus melakukan berbagai promosi baik itu lewat online, termasuk sosialisasi terkait kondisi di Bali khususnya Tulamben saat ini sudah membaik. Ia menyadari untuk meyakinkan wisatawan datang kembali tidaklah mudah karena informasi tidak benar terkait imbas Gunung Agung banyak beredar. Pihaknya juga memberikan diskon kisaran 50 persen hingga akhir Maret mendatang.

Baca juga:  Bandara Bakal Rampung, Kemenpar Ajak Kuningan Siap Sambut Wisman

Wisatawan dari Netherland dan Jerman Margriet van Dijken dan Sarah Krüger saat ditemui mengakui ini merupakan kali pertama mereka mengunjungi Tulamben dan tidak tahu terkait Gunung Agung. Kendati demikian ia sangat senang datang ke objek wisata yang menawarkan keindahan bawah laut ini.

Mereka menilai tempatnya tenang dan suasananya menyenangkan. Pihaknya pun akan memberitahukan kepada teman di negaranya jika Bali aman dan wisata Tulamben sudah dibuka. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *