Air baku
Empat desa di Kecamatan Seririt akan di-cover dengan jaringan air bersih setelah BWS Bali-Penida membangun SPAM Bendungan Titab–Ularan. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Air di Bendungan Titab – Ularan akan dimanfaatkan sebagai air baku PDAM Buleleng. Pemanfaatan air baku bendungan Titab-Ularan ini akan beroperasi tahun 2019. Ada empat desa di Kecamatan Seririt dipastikan akan mendpaat layanan air minum dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buleleng.

Diantaranya, Desa Lokapaksa, Desa Uma Anyar, Desa Patemon, dan Desa Banjar Asam. Menurut Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana, kepastian pemanfatan sumber air baku itu setelah beberapa kali pihaknya diundang rapat bersama BAlai Wilayah Sungai (BWS) Bali – Penida membahas pembangunan Sarana Prasarana Air Minum (SPAM) Bendungan Titab – Ularan.

Baca juga:  Ditertibkan, Peredaran Miras dan Mercon di Petang

Dari rapat itu, pemanfaatan SPAM secara penuh akan beroperasi pada 2020 mendatang. Untuk tahap awal, tahun 2019 ini BWS mulai membangun jaringan SPAM Bendungan Titab – Ularan dengan membangun resevoar di Desa Lokapaksa. Selain itu, di tahun yang sama juga dibangun jaringan pipa transmisi. Dari penyiapan SPAM pada tahap awal ini, air baku tersebut dialirkan untuk memperluas cakupan pelayanan air bersih di Kecamatan Seririt.

Baca juga:  Diduga Depresi, WNA Dibawa ke RSUJ Bangli

“Kami sudah sering diundang rapat dan memang tahun depan itu sudah dibangun resevoar-nya dan jaringan pipanya dan tambahan air baku akan kita gunakan menambah cakupan pelayanan air bersih di Kecamatan Seririt utamanya di empat desa tersebut,” katanya, Minggu (18/2).

Dengan pengoperasian SPAM air baku Bendungan Titab – Ularann, maka pihaknya akan mendapatkan tambahan pelanggan baru sebanyak seribu sambungan baru (SR-red). Perluasan cakupan pelayanan ini juga untuk mengatasi krisis air bersih di empat desa tersebut pada musim kemarau.

Baca juga:  Bali Post Raih Penghargaan IPMA 2019

“Selain memperluas cakupan pelayanan, kami optimis pemanfaatan air baku dari bendungan itu akan mengatasi krisis air bersih yang sering terjadi ketika musim kemarau melanda empat desa tersebut,” jelasnya. (mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *