Pangdam IX/Udayana saat jumpa pers di sela-sela acara Rapim. (BP/rah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kodam IX/Udayana menggelar rapat pimpinan (Rapim) di aula Makodam, Denpasar, Senin (19/2). Dalam amanatnya, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program dan anggaran tahun 2017, menyampaikan pokok-pokok kebijakan pimpinan TNI AD, menyamakan visi, misi dan persepsi serta meningkatkan soliditas para unsur pimpinan di lingkungan Kodam IX/ Udayana.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan profesionalisme dengan menguasai tugas dan tanggung-jawabnya masing-masing, membangun dan kembangkan profesionalisme sesuai dengan koridor aturan dan ketentuan yang ada seperti Sapta Marga, Sumpah Prajurit, serta Delapan Wajib TNI termasuk Sebelas Azas Kepemimpinan. Pasalnya semua itu masih relevan untuk diterapkan dalam setiap pelaksanaan tugas, pegang teguh koridor ini dan sesuaikan dengan dinamika kehidupan sosial yang berkembang maka tugas akan terasa ringan untuk dilaksanakan.

Baca juga:  Bahas Peretasan PDNS, Jokowi Panggil Sejumlah Pihak

“Tanamkan dan kembangkan loyalitas dalam kehidupan parajurit karena profesionalisme. Jika tanpa dibarengi dengan loyalitas akan sangat berbahaya. Profesiolnalisme yang dimiliki akan bisa dimanfaatkan oleh pihak lain, ini cukup berbahaya karena banyak institusi yang mengembangkan loyalitas namun tidak mampu diterapkan seperti loyalitas dalam kehidupan prajurit,” tegasnya.

Di samping itu kepada peserta Rapim, Pangdam berharap agar menumbuhkan dan memelihara kebanggaan terhadap profesi dalam diri setiap prajurit. Pasalnya karena rasa ikhlas, kehormatan dan kesetiaan tumbuh karena kebanggaan. Dengan rasa bangga ini maka tugas-tugas yang dilaksanakan akan terasa ringan, maksimal dan dikerjakan dengan sepenuh hati.

Baca juga:  Meninggalnya Atlet Binaraga, Polisi Dalami Maksud Perekaman

Pimpinan juga harus dekat dengan bawahan dan hindari adanya bawahan yang takut kepada pimpinannya. “Tahun ini merupakan awal tahun politik yang mana diperkirakan potensi konflik dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2018 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.

Dalam proses demokrasi ini, TNI AD harus netral dan tidak memihak. Seperti yang telah ditekankan pimpinan TNI agar senantiasa memelihara dan meningkatkan sinergitas serta soliditas TNI-Polri, TNI harus netral, tidak mudah terprovokasi dan bertindak sesuai prosedur sehingga pelaksanaan Pilkada maupun Pemilu bisa berjalan lancar, aman dan tidak ada permasalahan berarti. “Itu bebarapa hal yang saya sampaikan untuk dipedomani dan dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas harian,” ungkap jenderal bintang dua di pundak ini. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Tiga Pekan Jelang Pilkada, Persiapan Logistik Baru 50 Persen
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *