Wayan Koster-Cok Ace bersama sejumlah simpatisan saat deklarasi kampanye damai, Minggu (19/2). (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Bali, Minggu (18/2) menggelar deklarasi kampanye damai Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2018. Acara digelar di Kantor KPUD Provinsi Bali di Jalan Tjok Agung Tresna, Denpasar.

Pasangan calon nomor urut 1 (satu), Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace) tiba tepat pukul 09.00 Wita. Kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI itu didampingi ribuan orang yang berjalan dengan tertib.

Atribut bendera Merah Putih, bendera masing-masing partai pengusung berjejer dengan rapi. Iring-iringan Koster-Ace yang berjalan kaki dari DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali semakin semarak dengan riuh rendah tiga barung baleganjur. Tiba di lokasi, Koster-Ace yang didampingi Ketua Tim Pemenangan I Nyoman Giri Prasta dan sejumlah pengurus lainnya itu langsung masuk ke lokasi.

Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi dalam sambutannya menegaskan deklarasi damai tidak hanya di permukaan, akan tetapi sudah masuk ke dalam hati dan dilaksanakan dalam keseharian bahkan untuk selamanya. “Kami mengucapkan terima kasih, sampai saat ini seluruh tahapan dapat dilalui dengan penuh persaudaraan, dan menyama braya kita wujudkan,” katanya.

Baca juga:  Penggemar Mobil Tua Sulap Porsche Keluaran 1956 Jadi 356 Chebriolet

Ia berharap dalam pelaksanaan kampanye nanti, kedua pasangan calon memenuhi dan mematuhi semua aturan, tidak melakukan kampanye di media sosial yang tidak jelas sumber beritanya. “Kampanye damai melahirkan suasana Bali yang teduh dan sejuk. Juga melahirkan pilkada yang berintegritas,” ujarnya.

Setelah sambutan ini, kedua paslon bersama ketua dan sekretaris Tim Pemenangan mengucapkan Deklarasi Kampanye Damai secara bersama-sama, dilanjutkan dengan penandatangan plakat Deklarasi Kampanye Damai. Selanjutnya dilakukan pelepasan burung merpati dan balon oleh masing-masing pasangan calon.

Pada kesempatan itu, Koster berharap agar pelaksaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali benar-benar konsisten dilaksanakan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan KPUD Provinsi Bali. “Bagi tim pemenangan Koster-Ace, saya imbau agar kampanye dilaksakan secara simpatik, berbudaya, santun dan bermantabat serta mengedepankan kepentingan Bali yang tentu jadi perhatian nasional dan internasional,” ajak Koster.

Baca juga:  Gubernur Koster : Acara Internasional Dianjurkan Gunakan Pakaian Adat dan Aksara Bali

Ia juga mengajak semua pihak berkomitmen melaksanakan pemilu secara aman dan damai. “Seperti harapan kita semua agar masyarakat menjatuhkan pilihannya sesuai hati nurani mereka untuk memilih pemimpin yang terbaik. Ini harus jadi komitmen semua pihak,” tegas Koster.

Dikatakannya, Pilkada Serentak Tahun 2018 merupakan proses demokrasi untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah provinsi maupun kabupaten/kota yang harus berlangsung dengan nyaman, aman, damai, lancar dan sukses. Melalui Pilkada ini diharapkan dapat menghasilkan kepemimpinan yang berintegritas, jujur, memiliki visi dan komitmen yang kuat untuk membangun Bali guna mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Baca juga:  Tabrakan dengan Pengguna Jalan, WN Australia Tewas CKB

Praktek demokrasi yang tidak sehat tersebut selayaknya tidak perlu terjadi; yang harus menjadi kesadaran dan komitmen secara bersama-sama oleh segenap komponen, baik penyelenggara pemilu, elit politik, massa pendukung pasangan calon, maupun masyarakat luas.

“Sebagai Pasangan Calon yang mengikuti kontestasi pada Pilkada Serentak tahun 2018 di Provinsi Bali ini, Kami merasa berkewajiban untuk turut serta memberikan andil bagi terlaksananya proses Pilkada yang sehat, jujur, adil dan berkeadaban serta senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, persatuan-kesatuan dan persaudaraan. Sebagaimana ajaran Agama Hindu yang memberikan tuntunan bahwa untuk mencapai tujuan yang baik harus dijalankan dengan cara yang baik pula. Dan apabila menggunakan cara yang tidak baik dalam mencapai sebuah tujuan maka hasilnya pun menjadi tidak baik; tidak akan memberikan manfaat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *