MANGUPURA, BALIPOST.com – Sampah kiriman di pantai di Kabupaten Badung belum terlihat hingga, Rabu (27/12). Padahal, di tahun-tahun sebelumnya, Desember menjadi puncak sampah kiriman di kawasan pantai bagian barat Badung.
Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, I Made Gde Dwipayana membenarkan perihal tersebut. Menurutnya, Desember biasanya merupakan puncak dari menepinya sampah kiriman di pantai barat Kabupaten Badung.
“Namun nyatanya, hingga kini sampah kiriman masih terbilang sepi. Tahun-tahun sebelumnya, sampah kiriman sudah mulai muncul di bulan Oktober. Dan masa sekarang ini, biasanya lagi puncak-puncaknya,” ujar Gde Dwipayana.
Menurutnya, sampah kiriman sejatinya telah muncul sejak November lalu, khususnya pada bentang pantai barat sisi utara Kabupaten Badung. Namun, volume sampah relatif sedikit jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. “Seperti di Petitenget, Batu Bolong, dan Pererenan. Jenisnya rumput laut dan ranting-ranting kecil. Datangnya juga tidak intens setiap hari,” katanya.
Dijelaskan, datangnya sampah kiriman sangat erat kaitannya dengan turunnya hujan. “Kalau angin barat dan hujan sudah intens terjadi, biasanya pasti akan diikuti oleh menepinya sampah di pesisir barat,” ucapnya.
Pihaknya menyebutkan, DLHK Kabupaten Badung tetap siaga melakukan langkah penanganan ketika sampah kiriman datang. Termasuk, dengan menurunkan armada berupa 4 unit alat berat dan 3 unit beach cleaner.
“Saat ini kami rutin telah melakukan langkah penyisiran. Semua alat sudah kami pastikan dalam kondisi siap tempur. Tapi di sisi lain, kami tetap berharap semoga benar-benar tidak ada sampah kiriman yang datang,” sebutnya. (Parwata/balipost)