SEMARAPURA, BALIPOST.com – Guna memperkenalkan budaya Bali sejak dini, Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, menggelar Pasraman Kilat dalam jeda libur sekolah, 8 sampai 10 Januari 2024. Kegiatan ini untuk memperkenalkan berbagai macam budaya Bali sejak dini, sebagai bentuk pembinaan generasi muda sejak masih anak-anak.

Mereka pun antusias mengikuti berbagai materi dari panitia Pasraman Kilat Desa Adat Dalem Setra Batununggul.

Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul, I Dewa Ketut Anom Astika, pada Kamis (11/1) mengatakan budaya Bali menghadapi tantangan berat dalam menghadapi perkembangan global. Guna mencegah degradasi budaya dari hal-hal yang sifatnya modern, Pasraman Kilat ini sangat penting dalam rangka memperkenalkan sekaligus mengajarkan lebih dalam lewat praktek langsung berbagai macam kebudayaan Bali.

Baca juga:  Hasil Audit Sementara, Banyak LPD di Badung Keliru Soal Kredit Macet

Anak-anak diajarkan membuat berbagai produk budaya Bali, yang biasa dipakai saat upacara keagamaan. Mereka juga diajarkan budaya Bali mekidung dengan praktek-praktek langsung yang atraktif, untuk membuat kegiatan ini menjadi menarik. Sehingga sejak usia dini anak-anak tertarik dan kemudian serius mengikutinya.

Kegiatan sosial masyarakat krama seperti ini, menurut Anom Astika, tidak terlepas dari dualitas baik budaya dan spiritual khususnya di Bali dalam hal upakara. Pasraman sengaja disinkronisasi dengan waktu jeda anak-anak sekolah, dan pelaksanaannya kebetulan tepat dengan libur Hari Raya Suci Siwaratri.

Baca juga:  Kontribusi Wisatawan, Ide Brilian Gubernur Koster untuk Pelestarian Alam dan Budaya Bali

Momen ini dinilai waktu yang bagus untuk melakukan kegiatan pasraman. Dalam tiga hari itu, anak-anak setempat mendapatkan berbagai materi pasraman baik berupa tentang seni tari sakral, pelengkap upakara, dan juga pengetahuan tentang Hari Raya Suci Siwaratri.

Pengenalan budaya, kata Anom Astika, menjadi hal yang prinsip untuk terus ditumbuhkan bagi anak-anak yang selama ini mereka hanya sebatas melihat berbagai kegiatan adat maupun upakara di desa adat. Sekarang, pasraman adalah waktu yang tepat bagi anak-anak mengetahui lebih mendalam baik pengetahuan tentang hari raya, upakara dilanjutkan dengan praktek. Maka, Pasraman Kilat ini menjadi wadah yang sangat penting untuk mewujudkan seluruh tujuan besar itu.

Baca juga:  Warga Desa Adat Besakih Tak Berani Pelihara "Bangkung"

Pasraman Kilat Desa Adat Dalem Setra Batununggul diberi nama Pasraman Widya Sundaran. Dalam kegiatan pihak desa adat melibatkan Penyuluh Basa Bali, Penyuluh Agama Hindu serta insan seni yang ada di desa adat setempat. (Bagiarta/balipost)

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *