GIANYAR, BALIPOST.com – Salah satu sesepuh pariwisata Bali, Dr. Drs. I Nyoman Kandia M.Ag., yang lama bergelut di bidang pramuwisata berpulang. Kabar meninggalnya Mangku Nyoman Kandia dibenarkan oleh putranya Gede Leo Satria Wijaya.
Gede Leo menceritakan aktivitas terakhir yang dilaksanakan Mangku Kandia pada 8-12 Januari 2024 dengan mengikuti pelatihan Assesor Konsultan Perencana Desa Wisata di Yogyakarta. Setelah kepulangan dari luar kota kondisi kesehatan Mangku Kandia menurun.
Pada Senin (15/1) mengeluhkan sakit di dada sehingga sempat dirawat di Rumah Sakit Kenak Medika, Selanjutnya Mangku Kandia dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah dan Selasa (16/1) sekitar Pukul 00 30 WITA meninggal dunia dengan diagnosa henti jantung.
Di dunia pariwisata Mangku Nyoman Kandia sempat menjabat sebagai Ketua Umum DPP Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) 2001-2011, Kepengurusan BPPI, dan Ketua PHDI Kecamatan Ubud. Aktif di Pokdarwis mengantarkan Mangku Nyoman Kandia sebagai Ketua Pokdarwis Provinsi Bali dan menduduki posisi Ketua Umum Yayasan Desa Wisata Nusantara (Dewisnu).
Sang anak melihat sosok Mangku Kandia sebagai fisioner yang aktif dengan gagasan untuk memajukan pariwisata Bali dan Pariwisata Indonesia. Sebagai Ketua Dewisnu, Mangku Kandia banyak memunculkan gagasan agar masyarakat desa bisa merasakan manfaat sektor pariwisata.
Setelah merasa manfaat pariwisata, masyarakat desa mesti terpacu membangun ekonomi di desa dan tidak perlu lagi ke kota.
Mangku Nyoman Kandia meninggalkan Istri Ni Nyoman Tripitasih, 2 orang anak serta 2 orang menantu. Keluarga dan masyarakat pelaku pariwisata tentu merasa kehilangan sosok tokoh pariwisata mengabadikan hidupnya untuk pengembangan pariwisata Indonesia.
Sesuai keputusan keluarga, Rabu (17/1), Jro Mangku Nyoman Kandia dikremasi di Krematorium Punduk Dawa Klungkung. Pukul 08.00 WITA jenazah dijemput di RSUP Prof. Ngoerah dan langsung menuju ke tempat kremasi. (Wirnaya/balipost)