DENPASAR, BALIPOST.com – PB PJSI resmi menetapkan Bali meloloskan 18 pejudo, yang turun pada 17 kelas, termasuk kata berpasangan putra (nage no kata) serta putri (juno kata), dan tarung beregu campuran. Sementara dua kelas atlet Bali yang tak lolos di putri, yakni kelas 48 kg dan 63 kg.
Ketua I PJSI Bali, Nengah Sudiartha, di Denpasar, Rabu (17/1), menerangkan, kedua atlet yang gagal merebut tiket PON, karena berada di urutan kesembilan, padahal atlet yang lolos sampai peringkat delapan. Sudiartha mengakui, judo Bali juara umum di PON XX/2021 di Papua, dengan memorong 6 emaa, namun untuk PON 2024 targetnya hanya 4 emas sebagaimana jumlah atlet pelatnas. Keempat atlet adalah Fania Farid (-78 kg), Dewa Ayu Mira Widari (+78 kg) Komang Ardiarta (-81 kg), serta Gede Agastya Darma Wardana (+100 kg).
Selain itu, Bali masih memiliki pejudo potensial, seperti Sastra Darma yang menyabet di Piala KASAD, serta Gede Ganding K Soethama. “Ya…minimal kami mematok 4 emas, syukur-syukur kalau bisa lebih,” ucapnya. Para atlet PON mulai TC desentralisasi di masing-masing Pengkab dan Pengkot PJSI, sejak Desember 2023. “Mereka bertemu sekali dalam sepekan di Denpasar, tiap Minggu,” tuturnya. Pesaing berat Bali di PON Jabar dan DKI. (Daniel Fajry/Balipost)