NEGARA, BALIPOST.com – Tanah timbul seluas kurang lebih total 21 Hektar di pantai Pengambengan yang selama ini kosong, akan segera berisi bangunan. Rencananya di lahan seluas 19 hektar yang sudah memiliki sertifikat tanah akan dibangun Politeknik Kelautan.
Tahun ini pula, Politeknik ini juga sudah akan menerima mahasiswa dari tiga jurusan. “Tanah yang diperlukan 10 hektar (politeknik), tapi dari survai belum lama ini, ada 21 hektar lahan kosong disana yang dulunya tanah timbul,” ujar Kepala Bidang Perikanan Tangkap pada Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan dikonfirmasi Kamis (30/3).
Lahan timbul di sekitar areal Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan itu tahun ini mulai dibangun. Dari informasi akhir Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan Perikanan RI, tender tahun ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya gagal.
Pengerjaan menurutnya dilakukan bertahap dan langsung oleh pemerintah pusat. Dalam Politeknik Kelautan ini awalnya memiliki tiga jurusan yakni Penangkapan, Budidaya dan Pengolahan Ikan. Diatas lahan sekitar 10 hektar yang diperlukan tersebut juga lengkap termasuk Asrama bagi para mahasiswa.
“Tahun ini sudah menerima mahasiswa, satu angkatan ini sekitar 75 orang. Masing-masing (jurusan), 25 orang,” tambah Widanayasa.
Lantaran gedung belum jadi, untuk angkatan pertama ini rencananya akan meminjam tempat di Kantor Diklat Baluk. Sedangkan tenaga pengajar, akan dikirim dari Pusat. Namun diharapkan 40 persen diantaranya merupakan tenaga lokal.
Dengan dibangunnya Politeknik ini, semakin menguatkan Kabupaten Jembrana memiliki potensi di bidang Perikanan dan Kelautan. Selain jumlah nelayan terbanyak di Bali, juga mempunyai sejumlah sarana pendukung mulai dari Pelabuhan Perikanan, Balai Riset hingga Politeknik. (surya dharma/balipost)