DENPASAR, BALIPOST.com – Sebanyak 10.000 ton beras impor akan ditempatkan di Gudang Bulog Divre Bali. Beras impor tersebut disimpan di gudang Kediri dan Jimbaran.
Menurut Wahyu Sutanto, Kepala Bulog Divisi Regional Provinsi Bali, Jumat (23/2), lada tahap awal, beras impor yang masuk Bali mencapai 4.750 ton. Beras impor asal Vietnam tersebut masuk melalui Pelabuhan Benoa.
Ia belum bisa memastikan kedatangan beras impor tahap berikutnya. Dikatakannua 10.000 ton beras impor itu tidak hanya untuk masyarakat Bali. Beras impor tersebut juga akan disalurkan untuk seluruh Indonesia.
“Beras impor itu bukan hanya untuk Bali saja. Kan Bulog itu seluruh Indonesia, itu bisa saja dipindah-pindahkan. Wilayah mana yang kekurangan, itu disalurkan. Itu sesuai dengna perintah Pusat. Bukan di Bali yang menentukan, tapi pusat yang menentukan,” katanya.
Beras impor tersebut masuk kelas premium dengan broken 5 persen. Dengan masuknya beras impor tersebut dalam kelas premium, bukan berarti untuk komersil.
Kata Wahyu, penggunaannya tergantung pemerintah pusat. Beras tersebut bisa digunakan untuk korban bencana alam, bisa sebagai cadangan beras pemerintah (CBP), bisa disalurkan ke daerah lain yang membutuhkan.
Karena wilayah seperti Kalimantan dan NTT defisit beras. Untuk pengadaan sendiri susah. “Bulog itu hanya sebagai operator, pelaksana,” tandasnya. (Citta Maya/balipost)