Gubug tempat belasan warga berteduh saat hujan deras di Budeng, Jembrana. Belasan warga itu tersambar petir dan satu orang meninggal, Sabtu (27/1). (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah korban tersambar petir di Budeng, Jembrana, masih menjalani perawatan intensif. Mereka mengalami luka berat.

Dari 11 orang yang sempat dilarikan ke RSU Negara, delapan diantaranya sudah diperbolehkan pulang atau rawat jalan). Sedangkan tiga orang lagi masih dalam perawatan.

Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Agus Riwayanto Diputra, Minggu (28/1) pagi mengatakan delapan korban sudah diperbolehkan pulang dengan luka ringan. Sedangkan tiga korban masih dirawat di antaranya Ni Nyoman Ratni (60), I Ketut Wiasa (60) dan Ni Komang Ayu Sri Suparmi (39) masih menjalani perawatan karena luka berat.

Baca juga:  Jembatan Kayu di Desa Budeng Jadi Ajang Selfie

Petugas dari Inafis Polres Jembrana juga telah melakukan penyelidikan ke TKP, gubuk tempat 12 pekerja panen semangka ini tersengat petir pada Sabtu (27/1) sore. Akibat tragedi tersebut, satu pekerja Ni Wayan Suriati asal Bilukpoh, Tegalcangkring meninggal dunia.

Belasan orang asal Kecamatan Mendoyo ini turun ke lokasi pada Sabtu siang untuk memanen semangka. Namun karena hujan, mereka berteduh di gubuk kecil di sekitar pematang sawah. Saat hujan deras, nahas petir menyambar gubuk tempat mereka berteduh itu.

Baca juga:  Angin Kencang Rusak Rumah di Budeng

Kabid Pelayanan Medik RSU Negara Gusti Ngurah Putu Adnyana mengatakan tiga pasien yang dikategorikan luka berat masih menjalani perawatan. Satu diantaranya akan dirujuk ke rumah sakit Tabanan setelah kondisinya kritis. Ni Nyoman Ratni (60) diketahui ada luka robek di belakang kepala. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN