Wisatawan sedang berjalan-jalan di Pantai Kuta, Badung. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Warung-warung atau kios berbahan kayu ulin di Pantai Kuta, tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini menyebabkan pantai yang populer di kalangan wisatawan mancanegara tersebut terlihat kumuh.

Menurut informasi, sebagian warung kayu ulin yang seharusnya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu tidak terawat. Bahkan, tidak sedikit di antaranya yang sudah dalam kondisi rusak.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba, mengakui bahwa konsep penataan pantai Kuta merupakan hasil focus group discussion (FGD) dengan desa setempat. “Penataan yang dilakukan sesuai dengan FGD yang melibatkan aparat desa,” ujar Surya Suamba, Minggu (28/1).

Baca juga:  BBPOM Denpasar Temukan Makanan Dilarang Edar di PKB XLVI

Surya Suamba menyatakan bahwa pengadaan warung kayu itu juga merupakan hasil dari FGD tersebut, meskipun tidak menyebutkan jumlah pastinya. “Warung yang terbuat dari kayu seharusnya untuk UMKM lokal, namun kondisinya sekarang tidak terurus,” tambahnya.

Pihaknya berencana membersihkan dan mengangkut warung-warung yang tidak terpakai itu pada Senin (29/1) hari ini. Langkah ini untuk memaksimalkan fasilitas yang disediakan dan memperindah kawasan Pantai Kuta. “Warung yang tidak terpakai akan diangkut sambil menunggu konsep penataan dan penyerahan aset dari pemkab ke desa adat,” jelasnya.

Baca juga:  TP PKK Badung Bersinergi dengan Dinas Sosial Serahkan Bantuan PMT di Kecamatan Petang

Terkait pengelolaan fasilitas yang lain seperti toilet, Surya Suamba mengaku saat ini masih dikelola Pemkab Badung. Sayangnya, dia juga tidak tidak menjelaskan OPD mana yang mengelola saat ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya mengeluhkan kondisi Pantai Kuta yang kumuh saat melakukan aksi bersih-bersih pada Jumat, 26 Januari 2024. Ia menyoroti kerusakan warung dan toilet yang memberikan kesan telantar, padahal upaya penataan telah dilakukan untuk menarik kunjungan wisatawan. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Pelompat Tinggi Eppi Persiapan ke Turki
BAGIKAN