GIANYAR, BALIPOST.com – Kawasan Pantai di Kabupaten Gianyar “diserang” alias mendapat kiriman sampah akar bambu dalam jumlah besar. Sampah ini diduga berasal dari hulu serta terbawa arus laut.
Jumlahnya yang cukup besar membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar harus mengerahkan lima truk untuk mengakut sampah ini. Bahkan, proses evakuasi oleh tim gabungan pun masih berlanjut Senin (26/2) ini.
Kepala DLH Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra, Minggu (25/2) menerangkan, sampah akar bambu ini awalnya ditemukan saat Pemkab Gianyar melakukan aksi bersih-bersih bersama PJ Bupati Gianyar, Ketut Rochineng di Pantai Masceti, Saba, dan Pantai Lebih pada Jumat (23/2). “Nah saat bersih-bersih inilah kami temukan sampah akar bambu di pantai, dengan ukuran yang cukup besar,” katanya.
Ada beberapa sampah akar bambu dengan ukuran besar yang ditemukan di bibir pantai itu. Melihat temuan ini Rochineng disebut langsung memrintahkan jajaran melakukan evakuasi. “Sesuai perintah pimpinan, Sabtu kemarin juga dilakukan evakuasi sampah akar bambu ini, dengan mengerahkan petugas serta peralatan dari Dinas PU dan BPBD Gianyar,” ucapnya.
Jumlah sampah yang diangkut dari proses evakuasi ini pun cukup banyak, sampai DLH mengerahkan lima unit truk untuk mengangkut sampah tersebut. Namun karena gelombang pantai cukup tinggi, proses evakuasi tidak bisa dituntaskan. Tim gabungan DLH, BPBD dan Dinas PU berencana melanjutkan proses evakuasi hari ini.
Ditambahkan sampah bambu tersebut tidak sepenuhnya dibuang ke TPA. Ada beberapa warga dan petugas yang meminta akhirnya diberikan. “Seperti di Desa Tulikup, sampah ini diminta untuk membakar bata, ya kami berikan,” ujarnya.
Pejabat asal Banjar Kesian, Desa Lebih ini mengatakan akar bambu yang jumlahnya cukup banyak ini diduga terbawa arus laut, selain itu juga diperkirakan mengalir dari hulu sungai. “Yang jelas ini sampah kiriman, jadi bukan sengaja dibuang di bibir pantai,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)