NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah ternak Sapi Bali milik warga di desa Tegalbadeng Timur mati. Belum diketahui pasti penyebab sapi warga itu mati secara mendadak dan hampir bersamaan. Sapi mulai gerubuk mati sejak dua hari terakhir. Teranyar, pada Selasa (6/2) dua ekor sapi milik Kelompok Ternak Asri di Desa Tegal Badeng Timur juga mendadak mati.
Dari keterangan warga, sebelum di ternak Asri, ternak sapi milik Kelompok Ternak Ceria juga diketahui mati dan satu ekor milik kelompok Tangi Mekar sakit. “Ini sapi bantuan dari desa yang dipelihara bersama 10 anggota kita terima Oktober 2023 lalu. Dua ekor mati,” ujar Ketua Kelompok Ternak Asri, Buzairi.
Ia mengaku tidak mengetahui penyebab sapi ini mati. Satu ekor dipelihara oleh Tibyan memang sempat sakit empat hari. Kondisinya selain tak mau makan juga keluar ingus. Sedangkan satu lagi yang dipelihara Ridwan anggota lainnya, mendadak mati di jam yang sama dengan milik Tibyan.
Padahal semua sapi sudah divaksin dan ketika kondisinya sakit pun diupayakan untuk diobati. Rencananya sapi mereka akan diasuransikan. Namun karena belum ada keputusan secara resmi, sapi tersebut belum diasuransikan.
Kelompok juga telah melaporkan kejadian ini ke desa dan penyuluh. Mereka berharap penyakit ini tidak meluas atau menular ke sapi-sapi lainnya.
Perbekel Desa Tegal Badeng Timur H Alinudin mengakui ada 3 kelompok ternak sapi di Desa Tegal Badeng Timur yaitu kelompok Ternak Ceria, Kelompok Ternak Asri dan Kelompok Ternak Tangi Mekar yang mendapatkan bantuan sapi. Pada bulan Oktober 2023 lalu, ketiganya mendapatkan bantuan 30 ekor sapi. “Benar ada yang mati tiga di 3 kelompok tersebut, sudah ditindaklanjuti petugas,” katanya.
Kepala Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan, I Wayan Widarsa membenarkan Dinas menerima laporan pada Senin (5/2) oleh tim medik veteriner Kecamatan Negara terkait kematian sapi. Dari gejala, diketahui ada kondisi perut kembung dan keluar busa.
Petugas menduga pemicu kematian sapi yang berada di Kelompok Ternak Ceria karena bloat atau keracunan dari makanan. Sedangkan dua ekor sapi di Kelompok Ternak Asri yang mati pada Selasa (6/2) diduga karena mengalami sesak nafas mengarah ke pneumonia. Rencananya Dinas akan kembali ke lokasi pada Rabu (7/2) untuk memastikan dan memberikan pelayanan kesehatan hewan. (Surya Dharma/balipost)