vaksinasi
Ni Made Adi Swapatni. (BP/dokumen)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Penyakit Japanese encephalitis (JE) telah muncul di Bali. Mengantisipasi merebak, Pemkab Klungkung melalui Dinas Kesehatan (Diskes) melakukan vaksinasi pada Maret-April tahun ini dengan menyasar empat puluh ribu lebih anak-anak.

Kadiskes Klungkung, Ni Made Adi Swapatni, Selasa (27/2) menjelaskan JE merupakan penyakit yang dapat menyebabkan radang otak pada hewan dan manusia.

Penyebarannya bisa melalui nyamuk dan babi. Khusus tahun ini, belum ditemukan warga Kabupaten Klungkung yang teridap. Jika berbicara kasus sejak lima tahun belakangan, angkanya sangat kecil. Namun demikian, merebaknya kembali masih berpotensi. Oleh sebab itu, pada Maret-April dilakukan vaksinasi terhadap anak usia 9 bulan sampai 15 tahun yang diestimasikan mencapai 49.191 orang, tersebar di Kecamatan Klungkung, Banjarangkan, Dawan dan Nusa Penida. “Sasarannya anak-anak. Ini untuk pencegahan,” terangnya.

Baca juga:  21 Provinsi Cakupan Vaksinasi Kedua Dibawah Angka Nasional

Pelaksanaan vaksinasi itu terbagi menjadi dua. Pada Maret, menyasar anak-anak yang telah duduk di bangku kuliah dan usia balita pada April melalui Posyandu, Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit, dan Pos pelayanan imunisasi JE. “Pencanangannya mulai 6 Maret. Tapi sejak awal bulan, petugas sudah mulai bergerak. Ini berlangsung sampai tuntas,” ungkap Mantan Direktur RSUD Klungkung.

Disampaikan lebih lanjut, seluruh perlengkapan yang dibutuhkan sudah disiapkan. Dipastikan program ini bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Sosialisasi ke masyarakat pun sudah berjalan melalui Puskesmas maupun Pustu. “Untuk vaksin sudah siap. Awalnya vaksinasi ini kan direncanakan tahun lalu. Kami sudah sempat sosialisasikan. Tahun ini baru berjalan,” jelasnya.

Baca juga:  Anak-anak Pengungsian Hilangkan Kejenuhan dengan Bermain

Vaksinasi ini, sambungnya sebagai pelengkap imuniasi dasar. Mengingat fungsinya sangat penting, masyarakat diharapkan bisa memberikan dukungan. “Kami berharap masyarakat bisa sadar kesehatan. Ini sangat penting untuk anak-anak,” tandas Swapatni. (sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *